Vote dulu yuk! biar makin semangat yuk!
Tama kira ucapan Tami hanya sebatas menyenangkan dirinya saja tadi pagi. Karena hingga waktu menunjukkan jam makan siang, wanita itu belum juga menghubunginya. Perasaan yang awalnya sudah melambung tinggi, kini terhempas mendarat tanpa persiapan. Hampir saja Tama memutuskan untuk lembur malam ini. Setidaknya jika ia sibuk, ia tidak perlu memikirkan Tami untuk malam ini. Saat ini, Tama butuh pengalihan dari rasa galaunya.
Sebuah notifikasi pesan muncul di ponselnya. Nama Tami muncul di sana. Wanita itu mengatakan jika ia pulang jam sembulan malam. Jika Tama merasa keberatan untuk menunggunya, Tama tidak usah menjemputnya. Senyum Tama kembali terbit. Ia pun segera membalas pesan Tami, yang meminta wanita itu menunggunya. Ia pun beralasan jika ia juga sibuk sehingga ia tidak keberatannmenjemput Tami dikarenakan waktu pulang mereka hampir bersamaan. Padahal lagi-lagi pria itu hanya modus saja.
Sepanjang siang hingga menuju malam, senyuman di bibir Tama tidak berkurang sedikit pun. Ia bahkan bersenandung kecil ketika menuju ke mobilnya. Ia tidak ingin segera menemui wanita yang ia rindukan sepanjang hari ini. Tama merasa jika langkah kecil yang ia lakukan tadi pagi mendapatkan respon positif dari Tami. Itu menunjukkan jika wanita itu sudah menerima kehadiran Tama di dalam hidup wanita itu kembali. Karena menurut Tama bisa saja jeda waktu selama mereka berpisah membuat canggung keduanya. Nyatanya Tami dengan mudah meneria tawarannya. Sehingga Tama berpikir akan lebih mudah baginya untuk lebih dekat dengan Tami.
Sesosok wanita perlahannmulai mendekati mobil Tama. Dengan senyuman yang sama seperti tadi pagi, kembali menyapa pria itu. Secara refleks, Tama memegang dadanya. Ia mencoba merapalkan kalimat penenang agar jantungnya bisa biasa saja menerima senyuman indah itu.
Tami masuk ke mobil Tama dan duduk dengan manis di samping pria itu. Dari samping, Tama bisa melihat wajah lelah wanita yang ia cintai sejak sepuluh tahun lalu itu. Ada sedikit kekhawatiran yang Tama rasakan. Ia takut, jika Tami kelelahan ketika bekerja. Tetapi ia segera mengusir perasaan itu, ia tahu Tami adalah wanita yang kuat. Wanita itu tidak mungkin tumbang, mengingat jika dulu Tami bisa kuliah sambil bekerja.
Tama pun menjalankan mobilnya, menembus jalan yang sudah tampak lengang, karena malam sudah semakin larut. "Keliatannya capek banget, Mi." Tama mengatakannya dengan nada sesantai mungkin. Walaupun sebenarnya ada rasa tidak tega melihat wajah lelah Tami malam itu.
"Keliatan banget, yah? Semenjak balik ke sini ada banyak kerjaan yang harus gue lakukan dan kayaknya setiap hal yang gue kerjakan bukannya buat pekerjaan itu selesai, malah jadi nambah kerjaan baru." Tami nampak menghela napas panjang, seperti ada beban dalam ceritanya itu. Semenjak ia menginjakkan kaki di perusahaan kedua orang tuanya, Tami nampak selalu berhati-hati dalam melakukan apapun. Entah mengapa ia merasa ada banyak kejanggalan di perusahaan itu.
Tama yang mendengar cerita Tami, hanya bisa tersenyum dannmenepuk kepala Tami pelan. "Dikerjain oelan-pelan aja. Awalnya mungkin berat, tapi gue yakin lo sanggup, Mi." Ucapan tulus Tama membuat perasaan Tami menghangat, terlebih sentuhan tangan Tama di kepala Tami tadi cukup membuat perasaan Tami sedikit merasa lega. Ternyata semenyenangkan ini bisa berbagi beban dengan orang yang tepat, pikirnya.
Krukk
Sebuah suara tiba-tiba membuat suasana tenang dan damai tadi seketika berubah. "Itu... Suara peeut lo, Tam?" tanya Tami seraya menatap wajah pria di sampingnya ini. Sementara Tama berusaha menunjukka wajah datarnya. Padahal ia merasa sangat malu karena bunyi itu berasa dari dirinya. Tam, Tam. Bisa-bisa tuh perut merusak suasana, batinnya.
Penasaran sama kelanjutan ceritanya, cuss ke aplikasi Fizzo, di sana lebih lengkap dengan ekstra part. Search aja "When We Meet"
KAMU SEDANG MEMBACA
When We Meet (Complete) Move To Fizzo
ChickLitMenjadi seorang pria tampan, berpendidikan tinggi dan memiliki konsultan hukum miliknya sendiri, memiliki itu semua tidak serta merta membuat seorang Pratama Aprilio mudah mendapatkan pasangan. Walaupun banyak wanita yang rela melakukan apapun demi...