Support cerita ini dengan vote dan comment yah!
Ibu, ayo kita pulang. Tama sudah lama mencari Ibu," ucap Tama seraya menarik tangan seorang wanita agar mengikuti keinginannya.
"Gak bisa, Tama. Ibu gak bisa pulang bareng Tama," tegas wanita itu seraya melepaskan genggaman tangan kecil Tama.
"Tapi, Tama kangen sama Ibu." Air mata sudah menggenang di mata Tama. Ia sungguh merindukan wanita yang berada di hadapannya ini.
Wanita itu menggelengkan kepalanya untuk merespon rengekan Tama. "Itu bukan rumah Ibu lagi, Tama. Ini rumah Ibu sekarang. Tama pulang sama Ayah, yah." Wanita itu masih saja menolak permintaan sang anak.
"Itu rumah kita, Bu. Rumah Ibu, Ayah dan Tama. Ayo, Bu kita pulang," kali ini rengekan Tama terdengar semakin keras, membuat hati sang Ibu sedikit bergetar.
Ternyata keributan yang terjadi di depan rumah membuat sesosok pria bersama dengan seorang anak lelaki muncul, karena merasa terganggu.
"Ada apa ini, Nova?" tanya si pria dengan tatapan tidak suka yang dilemparkan pada Tama."Maaf, Mas. Ini ada Tama. Dia memintaku untuk pulang bersamanya, apakah boleh, Mas? Aku hanya mengantarkannya pulang saja," tanya Nova hati-hati pada suaminya.
"Silakan jika kamu memilih kembali pada kehidupan miskin kamu!" Pria itu memandang Nova dan Tama dengan tatapan kemarahan.
"Tapi, Mas-"
"Kamu hubungi mantan suami kamu untuk menjemputnya. Tapi kalau kamu bersikeras ingin mengantarkanya, silakan. Tapi jangan berharap bisa kembali." Tatapan nyalang yang di perlihatkan lelaki itu pada Nova membuatnya takut. Ia pun akhirnya menghubungi mantan suaminya untuk segera menjemput Tama.
Penasaran sama kelanjutan ceritanya, cuss ke aplikasi Fizzo, di sana lebih lengkap dengan ekstra part. Search aja "When We Meet"
KAMU SEDANG MEMBACA
When We Meet (Complete) Move To Fizzo
Chick-LitMenjadi seorang pria tampan, berpendidikan tinggi dan memiliki konsultan hukum miliknya sendiri, memiliki itu semua tidak serta merta membuat seorang Pratama Aprilio mudah mendapatkan pasangan. Walaupun banyak wanita yang rela melakukan apapun demi...