Bab 70

16 11 1
                                    

Tami tengah tertidur pulas di kamarnya. Ia baru saja tidur ketika pagi menjelang. Kejadian semalam sangat membekas di hatinya. Bahkan terus-menerus menyalahkan dirinya atas apa yang Tama lakukan. Tami menyalahkan dirinya yang sudah membuat Tama sakit seperti itu. Ia sudah bisa memperkirakan jika Tama akan kembali bersikap dingin pada wanita akibat ulahnya yang menyakiti pria itu.

Suara ponsel yang berbunyi terus-menerus membangunkan Tami dari tidurnya. Dengan kesadaran yang belum sepenuhnya pulih, ia mencoba meraih ponselnya di nakas. "halo," ucapnya serak. Sepertinya menangis semalaman sudah membuat suaranya menjadi seperi ini.

"Gue tunggu lo di depan." Dahi Tami mengernyit. Siapa orang yang sudah seenaknya memerintah Tami sepagi ini. Ia menjauhkan ponselnya untuk melihat siapa yang menghubunginya.

Setengah tidak percaya, Tami memlihat dengan jelas nama Tama di sana. "Tama?" tanyanya tidak yakin.

"Iya, ini gue. Gue tunggu lo di depan." Setelahnya panggilan diputus begitu saja oleh Tama.

Tidak ada piliha lain, Tami akhirnya mencuci muka dan berpakaian seadanya. Sejujurnya ia bingung, mengapa Tama datang menemuinya? Bukankah pria itu semalah memgatakan ia tidak ingin bertemu kembali dengan Tami. Memikirkan hal itu, malah membuat Tami lupa akan wajahnya yang terlihat kacau pagi ini.

Ternyata benar apa yang diucapkan Tama. Pria itu kini tengah berada di dalam mobilnya. Matanya terpejam, membuat Tami mengira pria itu sedang tertidur. Tami mengetuk kaca mobil Tama, membuat pria itu membuka matanya. Dengan isyarat mata, Tami paham jika pria itu memintanya untuk masuk ke dalam mobil.

Menghela napas panjang, Tami akhirnya menuruti apa yang Tama minta. "Ada apa?" tanya Tami ketika sudah duduk di samping Tama. Bukannya menjawab, pria itu justru menjalankan mobilnya ke suatu tempat.

Mobil Tama berhenti di restoran yang menjualnmenu sarapan. "Lo mau makan apa?" tanya Tama. Membuat dahi Tami berkerut seketika. Dia datang bukan ngajak sarapan bareng kan?

"Lo mau makan apa?" ulang Tama karena tidak kunjung mendapat jawab dari Tami.

Penasaran sama kelanjutan ceritanya, cuss ke aplikasi Fizzo, di sana lebih lengkap dengan ekstra part. Search aja "When We Meet"

When We Meet (Complete) Move To FizzoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang