Bab 72

22 12 1
                                    

Vote dulu yuk sebelum membaca!

Tama sudah memarkirkan mobilnya di depan pagar rumah Tami. Pria itu sudah menyiapkan sesuatu untuk sang pemilik rumah. Ini ia lakukan untuk memastikan keadaan Tami baik-baik saja. Tama teringat akan keadaan Tami kemarin pagi, mata wanita itu bengkak, mungkin karena semalaman menangis. Melihat itu, Tama berhasil mengumpat pada dirinya sendiri karena sudah menyakiti Tami. Karena itu, Tama memutuskan bahwa mulai hari ini, ia akan lebih memperhatikan Tami.

Pandangan Tama langsung teralihkan dari ponselnya, ketika melihat sosok wanita tengah membuka pagar rumahnya. Tanpa menunggu lama, ia turun dari mobilnya seraya membawa paper bag yang sudah ia siapakan. "Pagi, Mi," sapa Tama, yang berhasil membuat Tami terlonjak kaget.

"Astaga, Tama. Ngagetin aja sih," ucapnya setelah berhasil menetralkan rasa kagetnya.

"Sapaan paginya kok gitu, Mi? Gak ada yang lain?" tanyanya dengan senyuman yang mulai berkembang.

"Pagi, Tama. Lo ngapain pagi-pagi udah ada di depan rumah gue?" tanya Tami penasaran. Seingatnya ia tidak memiliki janji dengan pria di hadapannya ini.

"Gue mau kasih ini," ucapnya seraya memberikan paper bag yang ia bawa ke arah Tami. Wanita itu pun menerima paper bag yang Tama berikan.

"Sama gue juga mau memastikan sesuatu." Ucapan Tama membuat Tami yang sedang melihat isi paper bag di tangannya, menajdi mendongak menatap Tama.

"Memastikan apa?" tanyanya.

"Memastikan, kalau cewek yang gue suka, mendapatkan pagi yang indah, hari ini." Tama kemudian mendekat, hanya untuk membelai rambut Tami. Kemudian pria itu berlalu begitu saja. Meninggalkan Tami yang masih teepaku menatap mobil pria itu yang makin menjauh.

Penasaran sama kelanjutan ceritanya, cuss ke aplikasi Fizzo, di sana lebih lengkap dengan ekstra part. Search aja "When We Meet"

When We Meet (Complete) Move To FizzoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang