Tarian Keputusasaan Gadis Hujan

39 0 0
                                    



Suara hujan sore ini begitu menyakitkan
Meraung
Merintih

Deras air yang mencumbu dedaunan membasahi tubuh seorang gadis yang menyebut dirinya gadis hujan

Lekuk senyumnya padam hari itu

Ia menengadahkan kepalanya menatap cakrawala
Hanya gumpalan awan hitam yang Ia tangkap
Tak ada matahari
Tak ada kehangatan

Wajahnya nampak resah
Menanti sosok mentari yang begitu Ia rindukan
Sosok yang menjadi pusat bahagia nya, juga pusat rasa sakit nya.

Setelah sekian lama mereka bersama,
Rupanya gadis hujan masih gagal memahami sang
mentari

Ia menari memeluk butir hujan yang menyatu dengan air mata
Petir yang menggelegar seolah menyuarakan kepedihan dalam hati nya
Merengek, memohon, meminta sang mentari untuk kembali datang
Sambaran kilat seolah menyuratkan kerinduannya pada sang mentari yang begitu tajam
Namun tak jua dapat tersampaikan

Kaki nya berputar, mengalun bersama denting hujan yang membuat nya kuyup
Tiap tetes yang jatuh dari langit berubah menjadi melodi keputusasaan sang gadis hujan
Tarian nya melambangkan kegundahan
Jemari yang lentik berusaha menggapai angin yang berembus
Membuat udara semakin dingin dibuatnya

Seketika Ia berhenti
Tatkala mega membentuk gumpalan pekat diatas kepala nya
Seolah mengisyaratkan mentari tak lagi ingin bertemu dengannya

Gadis hujan menundukkan kepala nya begitu dalam
Bahu nya perlahan bergetar
Kedua tangannya mengepal menahan sakit yang menghujam
Tangis mya pecah
Bersamaan dengan guntur yang menggema
Suara teriaknya terdengar parau terbentur udara

Ia jatuh berlutut
Lalu tersungkur
Sekujur tubunya hitam dipenuhi lumpur

Ia teringat hangat senyum mentari
Mata nya kembali melirik ke arah gumpalan awan yang masih merundungnya

Tak ada guna nya lagi menari jika mentari tak peduli
Takkan berguna tangis pilu jika mentari tak ingin lagi bertemu
Tak ada guna nya lagi meneruskan hidup jika mentari justru membenci

Ia menempelkan dahi nya mencium tanah yang basah
Melebur, bersatu dalam keputusasaan
Menghilang bersama air yang mengalir
Dan tak pernah kembali

Gadis hujan yang putus asa, kini telah tiada.

MonologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang