Nadir

36 0 0
                                    





Pertengahan November



Tuhan...

Maaf atas rasa cemburu yang menelisik kalbu
Datang tanpa permisi di waktu yang tak tepat

Sudah sepatutnya aku menjaga mereka
Sudah tugasku.

Dimana ketika mereka butuh, aku lah yang harus nya diandalkan.

Sudah seharusnya aku menerima posisiku
Merawat,
Menjaga,
Mengasihi mereka yang membutuhkan

Saat sehat, maupun sakit.



Namun rasa ini seketika datang dan tak terbendung

Membuncah hingga leleh menjadi barisan air mata


Sungguh, tak sepantasnya aku merasakan ini.

Bukan hati yang tak ikhlas.

Hanya jiwa selalu bertanya.

"Ketika aku selalu ada untuk mereka, tak beranjak sedikitpun ketika mereka sakit,
Selalu jadi yang pertama merasa khawatir,
Lantas mengapa mereka tak pernah ada untukku saat aku sakit?"

"Ketika seluruh perhatian ku curahkan,
Mengapa tak mereka lakukan hal yang sama padaku?"

"Ketika semua usaha sudah kulakukan,
Mengapa tak satupun dari mereka menyadari?"

"Mengapa rasanya aku tak pernah ada?
Tetap asing."

Maaf aku lancang dengan berpikir bodoh seperti ini, Tuhan..

Maaf karena selalu merasa sendiri, padahal Kau ada menemani.

Maaf selalu merasa lemah, padahal Kau selalu menguatkan.

Untuk sekali ini saja, Tuhan..

Biarkan aku menggapai titik terlemahku.
Biarkan rasa cemburu ini ada.

Setidaknya agar aku tau bahwa aku masih manusia yang juga punya rasa.

MonologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang