Menanti Rindu

12 0 0
                                    


Aku masih tak mengerti apa yang harus ku lakukan saat rindu tiba-tiba datang menyerang
Sementara hadirmu tak lagi nampak setelah dua purnama
Bicara pun kan percuma
Hingga akhirnya ada rindu yang harus dipukul mundur karena tak bisa diterima

Dan diantara rindu yang menggelayut, ada setitik air mata yang berlari di pipi
Ada ruang kosong yang kembali terasa
Begitu hampa dan dingin
Rasanya cukup lama ruang itu tak ada
Tapi kini saat kau hilang, ruang itu kembali menyeruak

Debur ombak menggambarkan rasa yang berkecamuk dalam dada
Tentang rasa dan asa yang bertabrakan dengan fakta
Memelukmu aku tak sampai, merindumu aku tak mampu
Hingga akhirnya hanya bisa terduduk diam di hamparan pasir yang panas siang itu

Jikalau ruang kosong ini tak bisa lagi terisi,
Setidaknya ucapkan pamit saat pergi
Agar aku tetap bisa berpikir jernih dan tak sampai lupa diri

Rindu ini biar aku yg menikmati
Akan ku lukis wajahmu sambil mengamati ombak yang terus menjilati kaki
Akan ku ulangi hingga akhirnya rindu ini pergi
Dan aku kembali menanti dalam sepi, hingga rindu datang lagi

MonologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang