Denting jarum jam terdengar begitu kencang
Seperti lonceng yang berdentang dan memekakkan telinga
Udara malam ini kian mencekik
Membuat oksigen yang masuk ke tenggorokan seolah menusuk dan membuat rongga dada semakin sempitSunyi ini kembali datang
Bahkan di tempat yang begitu ramai seperti ini, aku tetap merasa sendiriRasa rindu ini terlalu menyiksa
Tak bisa ku ungkapkan, tak bisa tersampaikan
Hanya bisa diwakilkan butiran air yang mengalir di kedua pipiKu lekatkan kepala ku menempel dihamparan sajadah
Menumpahkan semua tangis yang terpendam
Berteriak tanpa suaraSungguh.... Saat ini aku butuh kun-fayakun Mu
Buatlah apa yang terlihat mustahil bagiku menjadi mungkin
Buatlah doa yang selama ini terlafalkan menjadi nyata
Aku hanya ingin bernapas bebas
Tanpa dihantui penyesalan masa lalu
Tanpa diikuti ketakutan hari depan
Buat ku merasakan belaian Mu di kepalaku
Dekap aku, hingga aku tak lagi merasa sendiriBuka lah gerbang dialog ini setiap kali ku merasa sepi
Izinkan aku datang, dan sambutlah aku dengan hangat peluk MuSemoga apa yang selama ini ku lantunkan dalam doa bisa segera terwujud saat ku membuka mata
KAMU SEDANG MEMBACA
Monolog
RomanceSebuah rangkaian kalimat yang dilontarkan untuk diri sendiri agar bisa segera bangkit dari hari-hari yang patah