Hujan baru saja reda tepat ketika air mata ku mulai turun
Tak seperti gerimis, basahnya membuat hangat sudut mata ini
Suara binatang malam mulai bersahutan
Seolah bernyanyi merelakan kepergian hujan.
Di sudut gelap ini aku mematung
Berusaha menangkap setitik putih dari dalam diri yang nyata nya tak ku temukan
Terlalu hina kah?
Terlalu menjijikan kah aku?
Apa yang ingin ku pertanyakan malam ini, bukanlah keraguan ku pada mu
Melainkan keraguan ku pada diriku sendiri
Tentang apa yang bisa ku lakukan untuk membuatmu tetap bertahan
Tentang apa yang membuatmu tetap nyaman dalam pelukan
Tentang sentuhan yang membuatmu terjaga
Tentang semua hal yang tak bisa ku berikan
Banyak ucap yang tak bisa ku buktikan
Tak terhitung janji yang belum ku penuhi
Lalu apa yang membawa mu berdiri disini, ketika tangan ku bahkan tak sanggup memeluk mu.
Aku mungkin kuat menerjang hujan tanpa tersapu badai
Namun semua hal tentang mu, selalu membuat ku lemah.
Aku selalu menyangka akan datang waktu nya aku menjadi kuat, bahkan ketika kau tak punya lagi alasan untuk tinggal
Nyatanya, semua hanya kepura - puraan ku saja
Tiap kali kau hilang dari pandang, ketika itu pula semua tembok pertahanan ku runtuh dalam sekejap
Hancur tak bersisa
Rintih raung ku mungkin tak bisa membawa mu kembali
Tangis pedih ku mungkin hanya nada sumbang yang kau abaikan
Bahkan apa yang ku utarakan mungkin akan kau anggap sebagai bualan
Mungkin kau pun takkan peduli jika melihat ku menangis saat ini
Jalan ku seolah menemui jalan buntu
Gang sempit ini seolah menghimpit dan memaksa ku untuk berhenti
Namun hati tetap disini, tak mau pergi.
Aku tetap disini, meski hanya berteman sepi.
Harus bertanya pada siapa?
Harus bersandar pada siapa?
Harus berbuat apa saat kau tak ada?
Hanya itu yang terus memenuhi rongga dada, hingga rasanya terlalu sesak untuk bernapas
Maaf....
Lagi - lagi aku menangisi langkah kaki mu
Sudut gelap tempat ku mematung adalah saksi tempat ku menanti tiap bait kedatanganmu
Untuk ku rangkai menjadi ritme kepergian yang selalu kau senandungkan,
dan tangisan yang selalu ku nyanyikan saat kau menghilang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Monolog
RomansaSebuah rangkaian kalimat yang dilontarkan untuk diri sendiri agar bisa segera bangkit dari hari-hari yang patah