Aku kembali menghela napas panjang
Membenamkan kepala diatas bantal lalu berbalik menatap langit-langitRuangan ini seharusnya cukup luas untuk memudahkan ku bernapas lega
Tapi sebaliknya, yang ku rasa malah begitu sesak dan berhimpitRupanya fase ini belum berakhir
Fase dimana aku harus kembali berjuang menanam rasa sabar
Fase dimana aku harus kembali belajar ikhlas atas apa yang digariskan
Fase dimana semestinya aku bahagia di atas bahagianyaTapi. Sulit.
Aku tak mau kembali menyalahkan keadaan
Atau berteriak menghardik Tuhan yang telah merancang takdir ini
Aku tak mau..Tapi....
Bagaimana jika aku rindu?
Bagaimana jika aku membutuh kan mu?Haruskah aku kembali menangis sendirian?
Aku teringat tiap potong kalimat yang sempat kau ucap kala itu.
Lalu aku pikir selama ini memang aku yang salah menafsirkan tiap kata yang kau beri
Tentang rasa
Tentang asa
Tentang mimpiJika itu semua nyata, akan ada sesuatu dari mu yang bisa menemaniku bahkan saat kau tak lagi ada
Jika itu nyata, kau takkan meninggalkanku dalam gamang seperti iniYa, aku memang terlalu egois sampai berpikir seperti itu.
Aku tau pasti alasan mu adalah kita tak bisa berbuat apa-apa.
Dan kau, berusaha menjalani takdir mu sebaik mungkin saat ini.
Tanpa menoleh lagi pada ku,
Tanpa mempedulikan aku lagi.Aku salah menilai rasa mu kepadaku
Aku salah memberi rasa terlalu besar kepadamu
Aku salah mengira apa yang kau rasa adalah samaNyata nya kau tak pernah memiliki rasa lebih besar dari apa yang ku punya
Dan sial nya, sampai detik ini aku masih berharap.
![](https://img.wattpad.com/cover/234173904-288-k476737.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Monolog
Любовные романыSebuah rangkaian kalimat yang dilontarkan untuk diri sendiri agar bisa segera bangkit dari hari-hari yang patah