Buta Hati

21 0 0
                                    



Aku kembali menghela napas panjang
Membenamkan kepala diatas bantal lalu berbalik menatap langit-langit

Ruangan ini seharusnya cukup luas untuk memudahkan ku bernapas lega
Tapi sebaliknya, yang ku rasa malah begitu sesak dan berhimpit


Rupanya fase ini belum berakhir
Fase dimana aku harus kembali berjuang menanam rasa sabar
Fase dimana aku harus kembali belajar ikhlas atas apa yang digariskan
Fase dimana semestinya aku bahagia di atas bahagianya

Tapi. Sulit.


Aku tak mau kembali menyalahkan keadaan
Atau berteriak menghardik Tuhan yang telah merancang takdir ini
Aku tak mau..

Tapi....

Bagaimana jika aku rindu?
Bagaimana jika aku membutuh kan mu?

Haruskah aku kembali menangis sendirian?



Aku teringat tiap potong kalimat yang sempat kau ucap kala itu.
Lalu aku pikir selama ini memang aku yang salah menafsirkan tiap kata yang kau beri
Tentang rasa
Tentang asa
Tentang mimpi

Jika itu semua nyata, akan ada sesuatu dari mu yang bisa menemaniku bahkan saat kau tak lagi ada
Jika itu nyata, kau takkan meninggalkanku dalam gamang seperti ini

Ya, aku memang terlalu egois sampai berpikir seperti itu.
Aku tau pasti alasan mu adalah kita tak bisa berbuat apa-apa.
Dan kau, berusaha menjalani takdir mu sebaik mungkin saat ini.
Tanpa menoleh lagi pada ku,
Tanpa mempedulikan aku lagi.

Aku salah menilai rasa mu kepadaku
Aku salah memberi rasa terlalu besar kepadamu
Aku salah mengira apa yang kau rasa adalah sama

Nyata nya kau tak pernah memiliki rasa lebih besar dari apa yang ku punya

Dan sial nya, sampai detik ini aku masih berharap.

MonologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang