Monolog #4

81 0 0
                                    



Disini kau rupanya.
Setelah berbulan - bulan aku mencari mu, disini kau rupanya.

Berdiam menepi dari kebisingan, bersembunyi dibalik bahu yang begitu kokoh menerjang karang.
Tak lelah kah kau terus berpura - pura menjadi kuat?

Berusaha mengembang tawa meski hati perih teriris
Menyembunyikan sorot mata penuh keputusasaan
Garis wajah itu tak bisa membohongi ku
Tetap saja, luka yang kau simpan begitu jelas tergambar di senyum mu

Aku tau melupakannya begitu sulit bagi mu
Bahkan kau bilang mustahil bagi mu menghapus nama nya
Aku takkan meminta mu melakukan itu

Kenang lah Ia semau mu
Cintai Ia sepuas mu
Sayangi Ia dengan cara mu
Peluk lah Ia lewat doa mu

Nikmati tiap tetes rindu yang mengalir di wajah mu
Resapi bayang wajah nya yang menggantung di pelupuk mata mu
Jika melupakan nya membuat mu kehilangan diri mu, maka aku takkan membiarkan itu terjadi

Aku hanya meminta
Berhentilah membohongi dirimu sendiri
Jangan berkata tidak ketika kau masih menyayangi nya
Jangan berkata kau membenci jika nama nya masih selalu berputar di kepala mu dari pagi hingga pagi lagi
Jangan berkata kau ikhlas ketika kau merindukannya dengan lelehan air mata
Berhentilah membuat diri mu sengsara hanya karena memikirkannya
Berhentilah berpikir bahwa kau tak berharga
Berhentilah menyalahkan dirimu sendiri

Sesap dan nikmati saja kerinduan yang datang memeluk hati
Tak perlu kau paksakan untuk tersenyum jika sakit masih menjalar
Biar waktu mengalir dan menuntun mu melewati setiap perih

Sekarang, tidurlah.
Pejamkan sebentar mata yang masih basah itu
Rebah sejenak
Percaya lah pada rasa yang masih tersisa itu
Jangan membiarkan diri mu kehilangan harapan hanya karena Ia tak lagi menghiraukan mu
Berdiri lah lagi
Terima diri mu dan semua sedih itu

Meski nanti Ia berpaling dan tak lagi kembali,

Percayalah.
Aku akan jadi satu - satu nya orang yang memelukmu erat dari balik cermin ini.

MonologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang