Rintik hujan malam ini mengalun dengan lembut
Menghadirkan sebuah nada - nada yang tak asing
Aroma petrichor menelusup masuk
Mengantarkan pada sebuah memori masa silamTiap peristiwa dalam hidup layaknya kepingan puzzle yang tersambung satu sama lain
Hari kemarin yang dilalui adalah gerbang untuk menjalani hari ini
Masa lalu yang telah kita lewati
Rupanya menyimpan kunci atas apa yang ada hari iniAndai aku menyadari nya lebih awal
Tak ingin ku lewatkan satu detik pun tuk menjauh
Setiap helai benang yang pernah terputus itu
Akan serta merta ku rajut kembali hingga terjalin seperti sedia kalaTak perlu kau menjauh hanya untuk melindungi ku
Asal kau bersama ku, aku merasa amanTak perlu bersembunyi dan melihatku menangis dari jauh
Lihat lah air mata ini tepat di depan wajahmuAndai detik jarum jam bisa berjalan mundur
Akan kuulang detik itu hingga berada di sisi mu
Agar kelak tak ada satu keping puzzle pun yang hilang dari perjalanan hidup kuKarena meski ditukar dengan kepingan lain, tetap tak ada yang bisa menggantikan celah itu
Kemana harus mencari?
Dimana?
Bisakah aku kembali menyatukannya hingga menjadi utuh?Celah ini menjadi kopong
Tak mampu menopang keping lain di sekitarnyaAndai ku sadari sedari awal,
Keping yang berharga itu takkan pernah ku lewatkanMeski kini aku kehilangannya
Namun aku berjanji takkan berhenti di sini
Akan ku cari, hingga kepingan yang hilang itu mengisi ruang yang telah pincang
KAMU SEDANG MEMBACA
Monolog
RomanceSebuah rangkaian kalimat yang dilontarkan untuk diri sendiri agar bisa segera bangkit dari hari-hari yang patah