Kamu

66 0 0
                                    




Tersebutlah satu nama
Yang selalu mengajarkan aku membuka mata
Menghadapi dunia nyata.

Yang meski pergi nya selalu tanpa pamit,
Namun kembali nya selalu membawa sejuta warna.

Ia tak pernah mengucap selamat tinggal.
Karena bagi nya, selamat tinggal adalah pergi yang tak pernah kembali.

Dan meski bibir ini tak berkata,
Namun kedatangannya selalu ku sambut dengan sepenuh hati.

Ia selalu mengajarkan ku untuk memandang dunia dari sisi yang berbeda.
Bukan hanya melalui rasa, tapi juga menggunakan logika.

Ia mengajarkan ku untuk selalu berpijak pada bumi.
Bukan hanya bermimpi setinggi langit.

Ia selalu memaksa ku membuka mata dan menghadapi realita.
Bukan hanya merancang hidup dengan kata "andai".

Diam nya tak pernah menjadi asing.
Marah nya tak pernah menjadi luka.
Dingin nya tak pernah menjadi hambar.

Sikap nya selalu mengajarkan ku untuk tidak menggantung kan kebahagiaan pada siapa pun.
Agar aku bisa mengejar apa yang menjadi bahagia ku sendiri.

Ia tak pernah ingin aku menyalahkan diri sendiri.
Ia tak pernah mau aku membenci diri ku sendiri.
Ia hanya ingin aku melihat sekeliling dan tak jatuh terpuruk atas apa yang tengah terjadi.
Ia selalu memastikan aku baik - baik saja meskipun dari kejauhan.

Ia, selalu ingin aku tersenyum.

Bagi nya, aku adalah penyelamat hidup nya.
Yang menarik tangannya dari kelam.
Memberi warna setitik demi setitik.
Namun tanpa Ia tahu.

Bagi ku, Ia segalanya.


Tersebut lah satu nama, yang selalu mengajarkan aku tentang arti kehidupan.

Yang nama nya selalu terselip dalam doa.

Yang selalu menginginkan aku untuk mencapai bahagia

Yang saat ini sangat ku rindu kan

MonologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang