Dawai Kerinduan

18 0 0
                                    


Gelap perlahan merangkak naik mengganti siang yang cukup cerah hari ini
Seharusnya suasana hatiku pun sama cerahnya dengan matahari yang menyilaukan
Namun awan kelabu terlanjur menutup, sehingga hari ini terasa begitu gelap.

Jemari ku masih berusaha memetik dawai
Mengalun nada-nada kerinduan yang datang dari palung hati
Oh, rupanya begini rasanya cinta sendiri..

Tiap lagu ini ku nyanyikan, gambar sosok mu nampak hadir dan berdiri dengan tegas
Degup jantung berpacu lebih kencang
Deru nafas berhamburan tak karuan
Lalu air mata membuncah, dan kita terdiam...

Aku menatap wajah mu lekat
Dan seketika ruangan ini berubah, aku terseret dalam roda waktu.
Semua peristiwa muncul satu persatu
Seolah ingin keberadaannya diakui

Kali ini aku berusaha memejamkan mata dan mengusir tiap kenangan yang membuat nafasku tercekat
Namun sial, semua sia-sia

Aku kembali meratapi diri
Menyesali waktu
Selama ini ku kira aku sudah berdamai dengan masa lalu
Nyata nya hanya bertahan beberapa waktu
Selama ini ku kira aku sudah memaafkan diriku sendiri atas semua peristiwa yang terjadi
Nyatanya ada sesal yang masih terpatri dalam hati
Bahkan sentuhan mu di hari itu masih terasa begitu jelas
Menambah luka, membuat susah lupa

Aku menampar diriku agar kembali terjaga
Petikan dawai gitar kembali mengalunkan sebuah lagu yang berbeda.
Sosokmu memudar, kembali meninggalkan aku dan penyesalan yang melekat begitu dalam

Petik dawai ini ku akhiri
Dan tersadar bahwa kau telah benar - benar pergi

MonologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang