Kau dan Hujan

29 1 0
                                    




Bandung setelah hujan selalu jadi penenang untukku
Angin dingin, bau tanah basah, bulir air yang hinggap di kaca jendela
Meski terkadang hujan menghentikan langkah perjalananku,
Meski terkadang guntur yang menyambar membuat nyali ku ciut
Meski terkadang cahaya kilat membuat ku takut
Aku selalu suka semua hal tentang hujan

Seperti layaknya aku menyukai mu

Sikap dingin seolah tak peduli
Ucapan yang begitu pedas hingga menusuk ulu hati
Emosi yang meluap
Hadir mu yang tak menetap, datang dan pergi sesuka hati
Namun aku selalu suka semua hal tentang mu

Kau tau?
Ku dengar, konon doa itu seperti mengayuh sepeda.
Semakin sering kita mengayuh, semakin cepat kita sampai di tujuan.
Semakin sering kita mengalun doa, semakin cepat doa kita terkabulkan.

Aku percaya itu

Jika bukan sekarang, akan ada satu masa yang membawa ku ke hadapanmu
Meski harus melalui perjalanan yang melelahkan dan sangat panjang
Yang tak jarang membuatku ingin berhenti

Bagimu ini semua sudah berakhir
Aku bisa melihatnya meski hanya dari pancaran mata mu yang redup dan pelukmu yang tak lagi erat
Tanganmu bahkan tak pernah menyambut pelukku
Ini semua tak lebih dari sekedar kenangan usang yang harus dibuang
Tapi sekali lagi, aku berusaha percaya tak ada sebuah kebetulan

Bahkan tetes air hujan yang jatuh pun bukan sebuah kebetulan belaka

Tak perlu alasan khusus untuk ku mempercayai semua itu,
Pun tak perlu alasan khusus untuk ku tak berhenti menyukai mu.

Aku akan selalu menyukai hujan, meski sering membuatku sakit dan kewalahan
Seperti aku akan selalu menyukai mu, meski hanya dari kejauhan

MonologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang