Cerita Hujan

63 0 0
                                    



Hari itu langit menggerutu pukul lima pagi
Terlalu dini untuk mengawali musim baru dengan nyanyian hujan
Namun rintik nya tak lagi tertahan dan terjun bebas membasahi payung bumi
Awan hitam bergumpal menghalangi mentari di ufuk timur

Raut hujan terlihat begitu sedih sepi dan dingin
Ia meratapi tiap tetes tubuhnya yang luruh
Pandangannya kosong
Menembus sebuah fase di masa lalu

Ia pernah mencintai matahari
Yang kehadirannya bisa mengubah dingin nya hujan menjadi hangat
Mereka biasa bertemu saat hujan hendak pamit

Satu hari hujan tak kuasa menahan kerinduan pada pujaan nya
Ia memaksa matahari untuk tinggal saat Ia akan turun
Matahari tak mengelak,
Rindu yang mereka pendam telah membuncah

Hari itu di masa lalu,
Untuk kali pertama hujan dan matahari muncul berdampingan
Yang tanpa disangka menghadirkan sebuah keajaiban bernama pelangi.

Mereka menikmati waktu yang singkat
Dan kebersamaan dengan pelangi pun harus terhenti
Pelangi mundur

Wajah hujan yang terlihat senang tiba-tiba menjadi sendu
Tatkala Ia melihat matahari bersinar tak seindah sebelumnya.
Matahari terlihat pucat meski senyum tetap merekah
Tubuhnya yang semula hangat kian lama kian dingin

Hujan termenung
Ia tak ingin menyakiti matahari lebih lama lagi
Dengan berat hati, hujan terpaksa memasang tawa palsu dan berkata harus pergi


Hujan begitu mencintai matahari
Namun Ia tak sanggup jika harus terus menjadi karma bagi matahari
Ia memutuskan untuk tak lagi menampakkan diri saat matahari tengah membumbung
Ia meminta kumpulan awan hitam untuk melindungi matahari
Setidaknya mereka akan membuat matahari tetap nyaman meski hujan turun

Sejak saat itu, hujan tak lagi turun bersamaan dengan matahari
Meski rindu yang Ia rasa telah mencapai titik tertinggi, namun Ia tak mampu melihat matahari ada di titik terendah

Hujan kembali menjadi sedih sepi dan dingin
Luruhannya terus menanggung rasa bersalah akan apa yang pernah Ia lakukan pada matahari

Dalam dinginnya Ia berbisik pelan sebelum matahari datang.
Ia harap angin dapat menyampaikan pesannya



"Maafkan aku matahari. Jika saja hadir ku tak melukai mu waktu itu, mungkin sampai saat ini kita masih bisa bertemu. Aku tak sanggup melihat mu menderita terlalu lama. Aku mencintaimu, dan itu akan selalu...."

MonologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang