Aku dan kamu adalah dua orang yang sama.
Memeluk luka sendiri untuk diobati.
Menyimpan trauma yang sama untuk disembuhkan.
Sayang nya, masing - masing dari kita terlalu menutup mata.
Seolah derita hanya kita yang merasa.Aku dengan dunia ku.
Kamu dengan kehidupan mu.Aku yang terus berbuat salah,
Dan kau yang terus memberi maaf.Aku yang terlalu bersikeras pada pandangan ku,
Dan kau yang terus berusaha membukakan pikiran ku.Dua, yang tak pernah satu.
Dan tak akan mendapat titik temu jika terus berpegang pada ego sendiri.
Sebagaimana aku yang terlalu menelungkupkan tangan menutup telinga ku,
Hingga tak bisa ku dengar setiap teriak dari dasar hati mu.
Jika kau tajamkan sedikit pendengaran mu,
Mungkin akan kau dengar lirih nya isak tangis yang kuselipkan dibawah bantal selama ini.Yang perlu kita lakukan hanya meregangkan lagi rasa yang kita punya,
Untuk kembali merekatkan apa yang kita jaga.Agar langkah kaki bisa terus berjalan berdampingan.
Agar kedua tangan bisa terus bergandengan.
Agar apa - apa yang kita impikan sedikit demi sedikit bisa terwujudkan.Kembali,
Mari kita kembali.
Mengenang rasa yang dulu pernah ada.
Memupuk sedikit asa yang masih tersisa.
Hingga suatu saat kita bisa menuai apa yang kita tanam.Tak perlu lah lagi kita menoleh ke masa lampau,
Jika hanya membuat kita terbuai fana.Sentuh lah lembar kelam yang tersisa,
Sebagaimana akan ku sapu tiap trauma yang kau rasa.Peluk lah luka ku erat,
Sebagaimana akan ku sembuhkan segala jejas yang kau punya.Karena kita hanyalah dua orang yang saling memendam rasa,
Padahal apa yang kita rasa kan adalah sama.Karena aku dan kamu, adalah dua orang yang nyata nya satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monolog
RomanceSebuah rangkaian kalimat yang dilontarkan untuk diri sendiri agar bisa segera bangkit dari hari-hari yang patah