Exception

44 0 0
                                    



Gemericik air seolah menyuarakan langkah kepergianmu kali ini

Langkah yang mendadak hilang tanpa bisa ku tahan

Tanpa pesan, tanpa sebuah kesiapan

Mungkin memang benar aku terlalu mengejar mu
Terlalu menutup mata dari dunia yang sebenarnya
Menepikan fakta bahwa kita tak lagi sama

Sepatutnya, aku membenci sebenci yang ku mampu
Namun lihatlah.
Sebegitu sulit menghapus bayangmu

Sepatutnya aku meneruskan hidup dan menganggap semua tak ada
Namun langkah justru tertahan disini

Sepatutnya mataku terbuka ketika kau membentur ku dengan fakta
Namun kesadaranku seakan runtuh
Hanya kamu yang terlihat

Rasanya jiwa ingin meronta
Melepas belenggu rindu dan tak lagi meminta kehadiranmu
Namun sedari dulu hingga detik ini, kau adalah sebuah pengecualian yang tak terelakkan

Mereka menyebutku bodoh masih menyimpan mu
Bagi ku menghapus mu sama dengan kehilangan separuh diri

Mereka bilang kau pengecut tak bernyali
Bagi ku aku yang tak peka hingga selalu melewatkanmu

Mereka bilang kau tak bisa melepasku
Bagi ku aku yang tak pernah ingin kehilanganmu

Kini ketika kepergian mu mulai merantaikan sepi,
Mampukah aku bertahan pada lara dan menemukan bahagia seperti yang kau ucap?

Akankah kau kembali?
Akankah kau tetap peduli?

MonologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang