Pamit

245 2 0
                                    

Temaram kota ini membawaku pada ujung lamunan
Berteman sepuntung rokok yang sedang kuhisap, aku melayangkan isi kepala entah kemana.
Pertikaian kemarin bukan yang pertama.
Namun tak kusangka menjadi akhir dari segalanya.

Selama ini ku kira kau adalah muara
Hingga aku sadar kau hanya berpura-pura.
Kau adalah 'tidak' dalam setiap pembenaran ku.
Dan aku adalah 'iya' dalam setiap sangkalan mu.

Aku memandang lekat pada kepulan asap yang membumbung.
Wangi mu seketika menyeruak.
Memenuhi penciuman yang rindu akan hadirmu.
Lihat, betapa aku begitu rapuh saat hadirmu tak lagi ada.

Wajah dibalik cermin yang kutatap seolah tertawa
Melihat kebodohanku yang masih saja mengharap rasa
Kau tahu? Aku tak lebih dari kalimat yang hilang makna
Hanya mampu terpaku menatap kaca.

Dari kejauhan kulihat kau tertawa
Bersama seorang pria yang kini kau jaga
Bocah laki-laki berlari memelukmu
Dari gerak bibirnya, dapat kubaca kata "ibu"

Tak ada lagi harap untuk bersama..
Aku pamit..

MonologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang