Petrichor

82 1 0
                                    



Aku selalu suka hujan di pagi hari.

Kau tahu itu.

Ketika banyak orang mengurungkan diri untuk keluar saat hujan pagi hari,
Aku justru menari dibawah nya.

Aku selalu suka aroma tanah yang dicumbu air hujan.

Kau tahu itu.

Ketika banyak orang memilih membuka payung nya guna melindungi diri,
Aku justru berlari membelah hujan.

Aku selalu suka berdiri dibawah hujan.

Kau tahu itu.

Ketika mereka memilih berselimut dalam kamar,
Aku justru menikmati sentuhan dingin yang mengguyur seluruh tubuhku.
Menyibak butir air mata yang mungkin jatuh tersamarkan.

Aku selalu menanti hujan di setiap bulan nya.

Kau tahu itu.

Ketika mereka mengeluh saat hujan datang,
Aku justru menengadahkan tangan dan memandangi butiran hujan di telapak tangan ku.

Aku selalu suka udara dingin sehabis hujan.

Kau tahu itu.

Ketika mereka menutup mantel mereka rapat - rapat,
Aku justru menyambut tiupan angin yang berembus.

Aku selalu suka ketika hujan turun menyapa.

Kau tahu itu.

Selayaknya mereka menyukai udara hangat musim panas,
Begitulah aku mencintai hujan yang menggenang dalam pelukku.

Hujan di awal Juli ini mengingatkan ku pada sosok mu.
Yang membiarkan aku menari di bawah hujan dan menikmati petrichor.
Pun, ketika kau membiarkan aku menyisip tangis diantara bulir gerimis.

Hujan adalah aku.
Sebagaimana air mata ku membasahi tanah bersama hujan,
Aku lah petrichor.

Aku selalu suka cara hujan membelai lembut kepala ku.

Dan kau selalu tahu itu.

MonologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang