Hari ini ada sebuah perasaan aneh yang masuk menembus lubuk hati
Bukan sedih
Bukan senang
Melainkan gamangTermenung seraya memeluk kedua lutut
Ruangan ini hanya abu - abu
Seberapa dalam nya aku mencoba memejam mata, tetap yang terlihat hanya abu - abu
Meski penerangan tampak menyinari seisi ruangan, warna yang ku lihat tak lain adalah abu - abuAku tak ingin lagi menahan mu
Lakukan saja apa yang kau mau
Pergi saja jika memang kau ingin
Tangan ku takkan lagi berusaha memeluk kaki mu
Bersujud atau memohon takkan bisa merubah keadaan bukan?Jika dengan terpisah membuat jalan mu lebih terang, aku akan berusaha merelakan
Setidaknya kau bisa meneruskan langkah dan siap untuk berlari mengejar apa yang menjadi mimpi
Meski perihal merelakan bukanlah sesuatu yang mudah
Terlebih bagi ku yang selalu menggantungkan harap padamuDiantara tanya yang mengiringi kepergianmu, hati dan pikiran ku tampak selalu berperang.
Ucapanku mungkin akan mengganggu mu, hingga berkali - kali ku urungkan niat menyapa mu
Tangis ku hanya akan membuang - buang waktu mu, hingga ku seka air mata ini meski dengan tangan yang luka
Hadir ku mungkin hanya akan membebani mu, sehingga lebih baik jika aku yang tiadaMenggapai mu aku tak bisa,
Melupakan mu aku tak mampu.Mungkin inilah titik pasrah yang tengah ku pijak
Mungkin inilah titik pasrah tempat ku berhenti
Titik yang hingga kini membuat dunia ku abu - abu,
Tanpamu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Monolog
RomanceSebuah rangkaian kalimat yang dilontarkan untuk diri sendiri agar bisa segera bangkit dari hari-hari yang patah