Aku pernah mencintai seseorang dengan sangat
Dengan segenap hati
Sepenuh jiwa
Hingga rela mengorbankan apapun demi kebahagaiannya
Bahkan jika hidupku hancur, tak mengapa
Asal Ia tersenyum, itu sudah cukupAku bahagia melakukannya, tanpa terpaksa
Saat ku sadari hidupku perlahan hancur
Sedikit demi sedikit bahagia itu terkikis oleh air mata
Keberadaanku tak pernah diakui
Bahkan dengan mudah Ia melenggang pergi
Tanpa kabar, tanpa pesan
Seketika rasanya hanya hampa
Apa yang ku lakukan sia-sia
Baginya, aku tak pernah adaAku pernah menyiakan sebuah cinta yang tulus
Yang benar-benar dari hati
Yang menerima ku apa adanya tanpa ada kata tapi
Yang selalu memaafkan meski beribu salah ku lakukanKu pikir semua akan tetap sama
Ku pikir bertahannya memang karena rasa tetap ada
Namun ternyata aku salah
Bertahannya bukan lagi karena cinta
Bahkan mungkin Ia sudah mati rasa
Hangatnya tak lagi ku rasa
Teduh nya menghilang begitu sajaAku mengakui, apa yang ku dapat kini adalah buah dari apa yang ku lakukan.
Dinginnya semata karena luka yang begitu dalam dan sebuah rasa takut kehilangan
Belakangan yang ku tau, rasa takut kehilangan itu ikut sirnaSeolah jika berpisah pun sudah tak ada kata beban
Ia takkan lagi menahanku, Ia hanya bertahan hanya karena satu permata hati.Aku berusaha melakukan apa yang ku bisa
Akan ku genggam tangannya meski tak pernah bersambut
Akan ku dekap meski tak lagi berbalasAku masih berjalan, tak sedikitpun berpikir untuk memutar arah
Jika Ia menggantungkan pilihannya pada ku
Jawabanku tetap sama
Bukan bertahan karena alasan lain
Melainkan aku ingin tetap disini
Sampai tak ada lagi waktu untuk ku bertahan
Sampai tak ada lagi alasan untuk pergiKini aku ingin mencintai secukupnya
Tak kurang, tak berlebih
Aku akan mencinta sama besar dengan cinta yang ku dapat
Agar tak lagi luka, agar tak lagi kecewa
Biarkan aku menanam cinta untuk diriku sendiri
Dan membaginya sama rata dengan apa yang ku dapat.
Tak kurang, tak berlebih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monolog
RomanceSebuah rangkaian kalimat yang dilontarkan untuk diri sendiri agar bisa segera bangkit dari hari-hari yang patah