Five

2.7K 300 3
                                    

Boa hanya memandang dua gadis kesayangannya dari jendela kamarnya. Dua gadis itu tetawa sambil masuk kedalam mobil mewah yang diberikannya.

"Aku beruntung menemukan kalian, tapi sulit sekali mengatakan aku menyayangi kalian"

Tipe Boa memang sangat dingin. Bahkan ia jarang terlihat tersenyum maupun tertawa. Wanita dewasa itu lebih banyak mengucapkan kata-kata yang penting saja. Selebihnya dia memilih diam dan mengamati.

"Maafin mama" lirihnya melihat mobil merah itu keluar dari halaman rumah mewahnya.

Flashback

"Dia dijual oleh keluarganya?"

"Bagaimana bisa?!!"

"Keluarga itu terlilit hutang"

"Temukan dia! Beli berapapun harganya" ucap Boa sambil memukul meja kerjanya.

Tak pernah terbayangkan untuk wanita separuh baya itu jika terlambat menemukan anak ini, ia akan kehilangannya selamanya.

***

Dua gadis cantik nampak sangat familiar disini. Mereka berjalan dengan anggunnya ditengah-tengah dance floor.

"Hai Key?"

"Oh hai"

Sapa Jennie kepada perempuan yang memanggilnya, dengan senyum palsunya Jennie membuat perempuan itu senang. Padahal dengan cepat ia merubah ekspresinya kembali datar saat menjauh dari orang yang sok dekat dengannya.

Nana hanya terkekeh melihat perubahan ekspresi wajah kakaknya. Ia sangat hebat dalam berakting.

"Bukankah kau gadis yang dijual bar?" Nana dihadang oleh lelaki muda.

"Aku?" Nana menyeringai dan mengangkat alisnya

"Ya.."

"Bahkan uangmu ditambah uang keseluruh keluargamu saja tidak sanggup membeliku. Jadi cari saja yang lain" Nana kembali berjalan kearah meja Bar. Jennie tersenyum bangga dengan ucapan adiknya.

Didikannya tak pernah mengecewakan.

***

Empat lelaki tampan bertubuh tinggi dan berpenampilan menarik masuk kedalam bar KeyB.

"Hai baby" ucap lelaki berlesung pipi memandang seorang gadis yang duduk bersandar di meja Bar.

"Ada apa?"

"Hanya ingin menyapa my baby"

Nana tersenyum miring memandangnya.

"Cari tempat duduk lain"

"Tidak, kami akan disini bersamamu" ucap Jeno dengan tatapan tajam.

"Takkan ku biarkan mereka lelaki brengsek menyentuhmu" Mark menambahinya.

"Terserah! Lakukanlah semuamu!" Nana beranjak dan masuk ke meja bar. Ia menyiapkan minuman untuk keempat lelaki aneh dari sekolahannya itu.

"Siapa baby?" Tanya Jennie sambil menyenggol lengan Nana.

"Orang-orang gila"

"Ey! Mana ada orang gila setampan itu"

"Lelaki tampan disini juga banyak eonnie"

"Yap. Tapi yang berkelas seperti itu hanya sedikit"

"Eonnie.."

"Hahaha, sudah lanjutkan. Eonnie harus mengawasi sekitar" Jennie tersenyum kepada keempat pria muda itu. Ia berjalan menghampiri keempat lelaki tampan yang menunggu Nana.

"Dia memang kejam, kalian pasti akan menyerah" ucap Jennie sebelum meninggalkan mereka.

Lucas tersenyum sinis memandang punggung cantik Jennie mulai menjauh.

"Tak ada yang tidak bisa kami dapatkan" ucap Lucas.

Jaehyun mengepalkan tangannya, apakah sesulit itu mendapatkan Nana?

Dugh!

"Ini minuman kalian" ucap Nana memberikan beberapa minuman kepada mereka.

"Bukankah harusnya kau berperilaku manis?" Ucap Jeno memandang Nana.

"Tidak, aku bukan gadis yang dijual dibar!" Nana kembali dengan urusannya.

Ia tak mau berurusan dengan keempat lelaki tadi. Apalagi dua lelaki disana sudah mencium bibirnya.

***

"Angkat dagumu"

Nana mengenali suara itu.

Dengan cepat gadis muda itu membenarkan posisi berdirinya dan mengangkat dagunya.

"Mama.."

"Jangan terlihat lemah! Kamu akan di injak mereka"

"Ma.."

"Tegakkan pundakmu"

"Ne"

Jaehyun dan saudara Jung itu tidak sengaja melihatnya, bagaimana Nana yang berubah saat wanita paruh baya itu hadir.

Tatapan Nanapun berubah menjadi tajam.

"Good! Pulang cepat. Kamu mulai sekolah jadi jangan tidur terlalu malam"

"Ne" Boa dan beberapa lelaki berjas hitam mulai berkeliling di Bar miliknya.

Nana mendenguskan nafasnya kasar. Ada perasaan menyakitkan didadanya saat Boa yang selalu bersikap dingin padanya.

TBC

My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang