My Baby

Twelve

Dikamar gelap, cahaya yang sangat minim. Seorang lelaki memandang foto-foto gadis cantik yang ia sukai selama ini.

"Bukankah kamu terlalu cantik menjadi manusia biasa?" Ucapnya.

Setiap pulang sekolah, ia semakin mengagumi gadis itu. Bahkan fotonya saja menjadi hiasan diseluruh dinding dikamarnya.

"Aku ingin memilikimu"

Lelaki itu kembali mengusap lembut foto gadis itu.

"Na Jaemin.."

***

Nana yang sedang sibuk sendiri dikamarnya dikejutkan dengan ketukan dipintunya.

"Ada apa ma?"

Boa yang mendatanginya.

"Ada yang mencarimu didepan"

"Ah ne.."

"Ganti bajumu, jangan terbuka"

"Ne.."

Nana segera menganti bajunya daripada dimarahi mamanya.

"Lucas?"

"Hai"

"Kok kamu tahu rumah ini?"

"Jeno yang bilang"

Lucas tersenyum melihat lucunya Nana dengan pakaian itu. Biasanya ia tampak sangat seksi.

"Ada apa?"

"Aku mau ajak kamu"

"Kemana?"

"Udah ikut aja"

Wanita dewasa itu turun dari tangga, ia melihat Nana dan Lucas.

"Pergi saja, mama izinkan"

"Bener ma?"

"Iya"

"Terima kasib eommo-nim"

"Iya"

Lucas membungkuk dahulu sebelum membawa Nana keluar.

"Pakai"

"Oke"

Lelaki itu memberikan helm yang sudah ia siapkan, ia mulai menaiki motor sportnya.

"Siap?"

"Hmm"

Nana naik dsn memegang pundak Lucas. Lelaki tinggi itu tertawa merasakan tangan Nana mencengkram pundaknya.

"Terlalu kaku, pegang sini" Lucas mengarahkan tangan Nana untuk memegang pinggangnya.

Lucas mengendarai motornya dengan kecepatan standar di malam hari.

***

"Kenapa berhenti disini?"

"Ada hal seru yang akan kita lakukan Na.."

Lucas membantu Nana turun. Ia mengambil tas yang ada didekat pohon.

"Yuk.."

"Jangan bilang kamu mau mengebom?"

"Ck! Tidak Na"

Lelaki itu menarik tangan Nana. Mereka mencari tempat dibawah jembatan besar.

Lucas mengeluarkan semua cat piloxnya.

Nana memandang antusias benda-benda itu.

"Let's do bad things"

Lucas melempar satu pilox kearah Nana. Nana tersenyum, ia segera membuka dan mengocok cat itu.

"Wah.." Nana mulai mengambar ditembok besar bawah jembatan.

Perasaannya sangat senang sekarang.

"Kita coret yang banyak Naa!!"

"Okey"

Ini hal yang Nana sukai, dengan melakukan ini dia bisa melepaskan segala emosi yang sudah lama ia tahan.

"Wah.. ini menyenangkan" senyuman Nana terlihat sangat manis.

Lucas bangga dengan idenya. Ini berhasil.

***

Pritttt!

Suara peluit dari jauh terdengar. Nana dan Lucas berlari.

"Hahaha" Lucas mengenggam tangan Nana.

Mereka berlari secepatnya agar tidak tertangkap para penjaga.

"Wah ini menyenangkan" ucap Nana merasakan dirinya bisa bebas mengeluarkan segala emosi dihatinya.

"Ini bukan ide buruk kan Na?"

Nana mengeleng, ia menyukai ini.

Mereka berlari terus dengan cepat. Para penjaga masih mengejar mereka. Rambut panjang blonde itu berkibas dengan indah.

Lucas juga mengenggam erat tangan Nana.

***

"Kemari"

Lucas mengukung tubuh Nana di sela-sela toko. Mereka bersembunyi disana.

Nafas yang memburu dan tempat yang sempit. Apalagi Nana berada didepannya dan mereka saling menempel.

"Haha" Lucas menatap mata Nana yang juga menatapnya.

Senyum Nana benar-benar membuat Lucas jatuh cinta.

Mata Lucas beralih pada bibir itu.

Pritt!

Lucas semakin mengukung tubuh Nana.

Cup!

Lucas mengecup bibir indah berwarna pink itu. Ia melumatnya lembut. Nana memejamkan matanya merasakan bibirnya dicium lelaki tinggi dan tampan ini.

***

"Yeayyyy!!" Teriak Nana ditengah jalan yang sepi.

Entah apa yang membuatnya bahagia, tapi ia merasa sangat senang akhir-akhir ini.

Lucas bangga bisa memberikan hal yang gadis itu sukai.

"Teriak aja Naa!! Keluarkan semua perasaanmu!!" Teriak Lucas.

"Aaaaaaaa, I am freee!!!"

Lucas tertawa mendengarnya.

Ia berhasil membuat gadis yang ia cintai bahagia.

TBC

Kalo sama Lucas, diajak jadi pembuat graffiti 😭