Sixty-two

937 117 12
                                    

Diusia mereka yang sudah dewasa ini, Jaehyun memang jarang mengajak Nana berkencan bersama. Entah kenapa hari ini mereka ingin melakukan kencan seperti saat SMA.

Mata Nana sejak tadi asik melihat beberapa kulineran yang berada disana. Matanya berbinar senang melihatnya. Jaehyun hanya terkikik geli memandangi wajah sang kekasih.

"Aku mau itu"

Jaehyun dengan senang hati menuruti permintaan sang kekasih tercinta. Ia memesankan bugeo ppang yang terlihat sangat enak itu.

"Mau rasa apa sayang?" Tanya Jaehyun sembari memandang sang kekasih yang sedang sibuk melihat macam-macam rasa yang disediakan.

"Coklat?"

"Coklat satu bi"

Nana memandangi wanita paruh baya yang sibuk membuat adonannya. Sesekali Jaehyun melihat keseliling mereka. Beberapa remaja lelaki tampak memandang Nana dengan kagum. Mungkin mereka tidak tahu bahwa Nana sudah dewasa?

Tempat itu memang sering dikunjungi anak-anak SMA yang menghabiskan waktu bersama teman-temannya.

Jaehyun merangkul pinggang Nana dengan amat posesif. Tubuhnya sedikit condong kearah sang kekasih yang menunggu makanannya.

Tak lama Jaehyun mengeluarkan dompet tebalnya dan membayar.

"Enak?"

"Hmm"

Jaehyun sendiri tidak membelinya karena ia memang sudah makan buatan ahjumma yang sering memasak di apartmen mereka.

Mata tajam lelaki itu sibuk menatap kagum kekasihnya yang menikmati makanan. Sesekali ia mengusap lembut ujung bibir Nana yang belepotan.

"Gemes banget"

Pipi Nana menjadi sasaran Jaehyun. Telunjuknya terus menusuk pipi gembul itu.

"Aaaaa"

Dengan senang hati Jaehyun menerima suapan sang kekasihnya. Ia tahu, Nana tidak suka ditolak.

Beberbagai makanan sudah mereka coba. Mulai dari pedas, manis, asin dan asam. Wajah Nana tampak sangat senang. Ia menyukai kencan hari itu bersama Jaehyun.

"Gerah ya sayang?"

"Iyaa.. mau dikuncir dulu deh"

"Sini, aku aja"

Jaehyun merebut ikat rambut hitam itu. Ia menyisiri rambut tebal Nana dengan jari-jarinya.

"Sayang, semenjak kamu cat coklat kenapa jadi tebel gini?"

"Apanya?"

"Dadanya"

"Ck! Mesum"

"Rambut sayang, kan aku lagi pegang rambut buka  dada"

"Terus salah aku?"

"Enggak. Salah Lucas"

"Hahaha" Nana yakin, Lucas di kantor pasti merasa telinganya panas.

"Selesai. Cantik banget" Jaehyun menangkup wajah Nana. Ia mengecup kening Nana, tak perduli bahwa mereka sedang berada dikeramaian.

Perasaan Nana merasa sangat nyaman diperlakukan Jaehyun dengan amat manis.

TBC

Gw jomblo, gw iri

My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang