My Baby

Sixty-three

Nana masuk lebih dahulu dan sedikit berlari kecil menuju kamar Jeno. Kata ahjumma, tadi Jeno mencarinya jadi Nana langsung menghampiri sang kekasih.

Tangan lentik itu membuka knop pintu perlahan. Matanya melihat kearah ranjang. Lelaki dengan kaos putih dan jeans biru tertidur sambil menutup matanya dengan lengan kekarnya.

"Jenoo"

Jeno yang merasa dipanggil, menyingkirkan tangannya dan melihat kearah pintu. Wanita yang ia cintai berdiri disana dengan pakaian yang sangag casual namun cantik.

Rambutnya dikuncir kuda sembarangan. Beberapa anak rambutnya juga lepas dari ikatan rambut itu.

"Ngapain disana? Sini" Jeno menepuk sisi sampingnya dan merentangkan lengannya menyambut wanita yang sangat ia cintai.

Senyum Jeno terukir sangat menawan memandang seseorang tercintanya.

Nana beranjak mendekat dan merebahkan dirinya kedalam pelukan hangat Jeno.

"Habis dari mana?"

"Kuliner"

Jeno mengecup pucuk kepala Nana dan mendekapnya erat. Nana juga menyembunyikan wajahnya didada bidang sang kekasih.

"Lagi capek?" Nana mendongak menatap wajah tegas itu. Mata mereka bertemu dan saling mengagumi sosok didepan mereka.

"Enggak, cuma kangen aja. Semalem ditahan Jaehyun kan?"

"Kan juga habis kencan sorenya Jeno"

"Kurang sayang" Jeno mengecup pucuk hidung Nana.

"Kurang mulu, itu Mark sama Lucas malah jarang bersamaku"

"Salah mereka dong yang sibuk kerja"

"Iya sih"

"Kantor gimana sayang?"

"Kata Heesung semua aman, cuma besok aku harus datang untuk tanda tangan berkas"

Jeno mengusap lembut punggung Nana dan menangguk kecil. "Nanti malam jadi makan malam"

"Iya sayang" jawab Nana yang kembali menyembunyikan wajahnya didada Jeno.

Jeno hanya mengusap-usap tubuh sang kekasih. Membiarkannya terlelap sebentar sebelum menemui orang tua mereka nanti malam.

Jenolah tempat Nana pulang yang sesungguhnya. Bagaimanapun Jenolah yang menarik tangan Nana masuk kedalam dekapan hangat empat Jung itu. Jadi Jeno memiliki tempat sedikit ungul dari Jung lainnya.

TBC

Nomin back!