Thirty

1.4K 171 14
                                    

Rangkulan Lucas dipinggang Nana sama sekali tak lepas semenjak masuk ke gedung sekolah. Satu-satunya perempuan diantara empat lelaki itu. Siapapun iri dengan mereka, apalagi Nana. Seorang siswi pindahan namun banyak mendapatkan perhatiaan.

"Selalu melihatku dengan pandangan seperti itu"

"Hei. Mereka hanya iri"

"Tak bisakah mereka sedikit mengacuhkanku, aku hanya ingin mereka tak memperhatikanku"

"Bagaimana mereka tak memperhatikanmu? Lihat dirimu, cantik, tinggi dan menarik"

"Hmm okelah"

Lucas tersenyum kecil. Nananya memang lucu, tapi baru kali ini gadis itu sedikit perduli dengan pandangan orang-orang.

Kali ini Lucas yang mengantar Nana masuk kekelasnya. Sementara yang lain akan ke ruangan mereka dahulu yang disiapkan kakek mereka. Ruangan khusus cucu Jung company.

"Wah kamu benar-benar raksasa" ucap Nana saat melihat Lucas berdiri tegap menghalangi gerombolan siswa yang hampir menabrak kekasihnya.

"Apa kamu tidak berkaca? Lihat saja dirimu, diantara semua siswi, kamu terlihat paling tinggi. Yang paling tinggi saja hanya setelingamu dan yang biasa hanya sedagumu. Siapa yang raksasa disini?"

"Benar!" Ucap Nana dengan sangat senang.

Ia sangat bangga dengan tingginya. Setidaknya mereka yang ingin menganggu atau membullynya jadi sedikit berpikir.

"Ku dengar, kamu tahu tentang dirimu dan Jungkook"

"Hmm.." Lucas duduk dimeja Nana sementara gadis itu sibuk mengalihkan pandangannya keluar jendela.

Suasana dikelas jadi lumayan tenang karena mereka takut dengan keberadaan Lucas disana.

Sunghoon hanya melihatnya sekilas lalu kembali dengan buku-buku itu walaupun diam-diam ia mendengarkannya.

"Jangan berbuat aneh-aneh"

"Sebegitu takutnya kalian?"

"Hmm, kami takut" Lucas mengusap lembut pipi Nana dengan jemarinya yang besar.

"Bukankah kalian harusnya lega dengan semua ini?"

"Tak ada yang membuat kami lega jika harus kehilanganmu"

"Baiklah. Sana kembali ke kelas, sebentar lagi masuk"

"Oke. Belajarlah" Lucas mengecup kening Nana lama sekali sampai Nana memejamkan matanya dan menikmati perasaannya yang kembali nyaman.

Lucas mengusap pipi gembul itu lalu tersenyum.

"Ingat, aku mencintaimu"

Setelah Nana tersenyum dan mengangguk kecil, Lucas meninggalkan kelas Nana. Hanya satu gendongan ditasnya saja yang ia gunakan. Menambah kesan keren dan bad boy. Semua siswa dikelas Nana merasa sangat tercengang. Baru kali ini pria dingin itu dan gadis kejam memperlihatkan sisi lain mereka.

Seorang mendatangi Nana.

"Ini"

Nana memandang seorang lelaki didepannya. Ah ternyata teman dekatnya. Sunghoon.

"Apa ini?"

"Buka aja sendiri"

"Aish.."

Nana terkejut melihatnya, ini snack yang ia sukai, ada juga coklat dan beberapa minuman.

"Suapan apa ini?"

"Suapan korupsi!"

Sunghoon segera beranjak dan kembali ke tempat duduknya saat guru masuk. Nana hanya terkekeh geli melihatnya.

Ia mengirim pesan ke Sunghoon untuk ucapan terima kasih.

Nana menaruh paperbag besar itu disamping bangkunya. Ia senang kali ini.

TBC

Sunghoon ngegas terus ya

My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang