Twenty-seven

2.1K 218 14
                                    

Jeno mendekapnya erat dari belakang saat melihat perempuan itu melamun disisi kolam renang halaman belakang.

Bajunya yang kedodoran membuatnya gemas dengan perempuan ini. Ia tampak sangat tenggelam mengunakan kemeja milik Jeno.

"Jangan bunuh diri disini"

"Aku atlit renang, mana mungkin aku mati hanya karena jatuh ke kolam"

"Hehehe siapa tahu"

Jeno menaruh dagunya dipundak Nana. Entah apa yang dipikirkannya, tapi Jeno tahu perempuan itu sedang khawatir.

Tangan kekar Jeno melingkar sempurna di perut Nana. Jeno menghirup aroma manis Nana.

"Sudah mandi?"

"Belum"

"Habis seks gak mandi?"

"Ck! Apakah aku harus memakai dalaman mu juga?"

"Mau kuantar pulang? Mandi terus kesini lagi"

"Enak saja! Pulang ya pulang. Ngapain kesini lagi"

"Siapa tahu mau tinggal disini"

"Mamaku bisa membunuhku"

"Hahaha, gak mungkin"

Jeno mencium pipi Nana, gadis ini kenapa lucu sekali bagi Jeno? Bahkan Jeno bisa menertawai semua tingkahnya yang biasa saja.

Rambut Nana yang dikuncir sembarangan membuat gadis itu tampak sangat cantik. Baru kali ini Jeno melihatnya mengekspos leher cantiknya.

Disana banyak tanda yang Mark dan Jeno buat.

"Kekasihku kenapa cantik sekali hmm"

"Apakah kamu hanya memandang visual hah?!"

"Tidak juga, kejamnya kamu juga nilai plus untukku"

"Aneh. Kenapa kalian suka wanita perempuan disaat yang lain suka dengan perempuan yang lucu dan ceria"

"Kamu lucu.. tapi hanya kami yang bisa melihatnya"

"Yayaya"

Jeno terus mengecupi leher Nana dan pipi itu. Nana sendiri tak masalah. Ia juga mengusap lembut lengan Jeno yang memeluknya dari belakang.

"Jangan aneh-aneh Jeno"

Nana merasa Jeno sedang membuat banyak tanda dilehernya.

"Kenapa?"

"Kalo hormonmu naik, aku lagi yang kena"

"Tidak, aku menahannya. Kasian sayangku nanti capek"

"Nah gitu"

Jeno tertawa, kekasihnya lucu juga. Ia kembali mendusalkan kepalanya dileher Nana dan menikmati senja bersama.

"Mark dimana?"

"Tidur"

"Enak ya, abis seks terus tidur"

Nana berbalik sebentar untuk membalas kecupan Jeno. Ia mencium pipi Jeno membuat lelaki itu tersenyum kecil.

Ah. Nana mereka sudah mulai membuka hati.

TBC

Nomin aaaaaarghhhh
Gila gw

Yang lain malmingan, gw nulis ginian :(

My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang