Jeno dan Nana berjalan bersama dengan tangan saling begandengan erat. Menikmati sorr hari didekat sungai. Sesekali, pandangan Jeno teralih keparas cantik seorang wanita peluluh hatinya.
Ia bangga, karena dirinya lah yang pertama membawa Nana kedalam kehidupan empat Jung.
Senyum Nana merekah, melihat beberapa anak bermain didekat dirinya.
"Mau duduk disana"
"Yuk"
Jeno hanya bisa mengiyakan sang kekasih. Suasana ini, ia merindukannya.
Dulu, ia dan Nana sering mampir kesini setelah pulang dari sekolah. Sekarang mereka sudah sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Jeno sedang mencoba mengingat semua kenangan manis bersama Nana dulu.
"Mau minum?"
"Boleh.."
"Aku kesana dulu, kamu mau apa?"
"Bir hahaha"
"Bibir?"
"Ih"
"Tunggu sini ya" Jeno mengusap lembut kepala Nana sebelum beranjak dari sana.
Wanita itu hanya duduk melihat beberapa anak-anak yang bermain dan bersepeda didekatnya.
Bruk!
Pandangan Nana teralih kepada seorang anak kecil yang mungkin sedang berlatih sepeda. Nana mulai beranjak dan mendekatinya.
"Tidak apa, bangunlah" Nana mengulurkan tangannya kepada anak perempuan itu.
"Eonnie, tidak bisa"
Nana mulai berlutut dan mencoba melihat lukanya.
"Sini eonnie bantu"
Akhirnya Nana merangkul anak itu. Ia mengajaknya duduk ditempat Nana tadi.
Nana mengambil tissue dan membersihkannya. Ia juga mengeluarkan salep luka di tas selempang mininya. Kemarin ia kena pisau jadi kebetulan ia membawa salep luka.
"Ini hanya merah, nanti kasih salep ini lagi ya"
Nana mengenggamkan salepnya ditelapaknya dan ia juga meniup-niup lutut anak.
Jeno berhenti dan melihat bagaimana Nana membantu anak itu. Senyuman Jeno terlihat sangat tulus melihat keperdulian Nana pada orang lain, kekasihnya sangat baik.
"Terima kasih eonnie"
"Sama-sama"
Nana mencoba membantu anak itu naik keatas sepeda.
"Jangan ragu mengayuhnya lagi!"
"Ne eonnie cantik!!"
Anak perempuan tadi mencoba lagi dan lagi, Nana bangga melihatnya.
"Halo noona cantikku"
"Jenooo!"
"Baik banget calon istriku"
"Ck! Sok tahu"
"Tau dong" Jeno mencuri kecupan di pipi Nana dan berjalan duduk ke bangku.
Nana mengikuti langkah lelakinya dan ikut duduk disamping sang kekasih.
"Ini birku"
"Eh, kata siapa? Kamu gak boleh"
"Curang"
"Kamu cuma boleh nyobain, tapi lewat bibirku"
"Modus"
"Hahaha tau aja"
Jeno menarik pinggang Nana mendekati dirinya. Ia mengambil kaleng birnya dan meneguknya. Sebelum semuanya habis ia teguk, Jeno mengecup bibir Nana. Perlahan ia lumat bibir Nana. Saat mulut kekasihnya mulai terbuka, Jeno mendorong bir itu dari mulutnya kemulut Nana.
Nana merasakan manisnya bir semakin meningkat karena Jeno.
"Hmm manis"
Jeno terkikik geli melihat ekspresi Nana. Kekasihnya sangat menikmati bir tadi.
"Sekarang gantian"
Nana mengambil kaleng bir itu, ia meneguknya pelan. Lalu menarik tengkuk Jeno dan mulai mengecup bibir lelakinya.
Jeno tersenyum kecil sebelum membuka mulutnya. Saat bir itu sudah pindah ke mulut Jeno, lelaki itu terus melumat bibir Nana.
"Manis, seperti kekasihku"
Jeno mengecup kening Nana lama sekali. Sekarang ia tahu cara menikmati bir dengan lebih nikmat.
TBC
Bapak Jenong bisa aja nich

KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby
Cerita Pendek2jae/nomin/markmin/lujaem GS‼️ Kehidupan yang telah mengubahnya menjadi gadis kejam lalu bertemu empat lelaki yang berhasil menyembuhkan dirinya. GS!🔞 Jaemin harem *2jae *Nomin *Markmin *LuJaem Started : 12/03/2022 Ended : 29/05/2022