Six

2.6K 292 23
                                    

Dipagi hari, ditengah kesibukan orang-orang dengan urusan mereka. Nana berjalan dengan santainya sambil memakan lollipop. Gadis itu tak perduli dengan sibuknya orang-orang yang berangkat bekerja dan bersekolah.

Tin tin tin!

Dua mobil mewah hampir saja menabraknya. Nana memberikan jari tengahnya.

"Sialan!" Gerutunya sendiri.

Tapi ia gak mau ambil pusing, ia kembali berjalan menuju sekolahan yang terasa seperti neraka untuknya.

"Hei berandal!" Teriak para gadis yang terlihat seperti tukang bully.

"Haha.."

"Sekali berandal! Ya tetap berandalan!!"

Nana memandang mereka dingin dan tajam. Bahkan tatapan Nana berhasil mengintimidasi mereka.

"Wow, lucu ya? Apalagi ini, sekali sampah tetap sampah!!" Ucap Nana dengan seringaian kecil.

Gadis-gadis itu terdiam, mereka tak tahu harus berbuat apa lagi.

Nana memang terlewat kejamnya.

"Hahaha dasar sampah!" Nana melambaikan tangan dan menyibakkan rambutnya. Ia segera masuk kedalam kelasnya sendiri.

Para gadis itu terpaku. Nana memang sangat cantik namun juga kejam. Perkataan yang keluar dari mulutnya, selalu berhasil membungkam orang-orang yang ingin menindasnya.

Ada delapan mata dari para lelaki tampan melihatnya. Entah mereka terkejut atau menganggumi apa yang dilakukan Nana untuk membuat gadis-gadis pembully itu diam.

Tapi yang jelas mereka semakin penasaran dengan gadis itu. Apa yang salah darinya?

Semua terasa sangat janggal.

***

Brugh!

Beberapa buku paket diletakan dimeja Nana, saat gadis itu sedang menaruh kepalanya diatas meja.

"Apalagi ini?"

"Materi untukmu belajar"

"Haish, yang kemarin saja tak kubaca"

"Maka mulai sekarang kamu harus membaca"

"Apa untungnya untukku?"

"Kau sudah cerdas, jadi teruslah cerdas dan injak mereka yang menganggumu"

"Hah?" Nana terkejut dengan apa yang diucapkan ketua kelas pendiam itu.

"Sudah, lakukan saja perintahku"

Sunghoon beranjak dan kembali ke tempat duduknya. Nana mangerutkan dahinya. Ia tak menyangka bahwa ketua kelas pendiam dan pintar itu, bisa berbicara seperti tadi.

Berbeda lagi dengan siswa siswi yang sekelas dengan Sunghoon dan Nana. Mereka terkejut saat Sunghoon benar-benar membantu Nana. Bukankah ini hal pertama yang mereka lihat.

Ini benar yang pertama mereka mendengar Sunghoon berbicara lumayan banyak dengan seseorang.

***

Bel istirahat berbunyi.

Beberapa siswa bergerombolan menuju ke kafetaria untuk makan. Namun berbeda dengan Nana dan Sunghoon. Gadis itu memilih tidur didalam kelas daripada makan. Sementara Sunghoon hanya menunggu teman-temannya segera keluar.

Pandangannya beralih kepada seorang gadis berambut blonde panjang.

Tak lama, ia keluar dan menutup pintu kelas. Membiarkan gadis itu beristirahat.

"Aku tak melihatnya" - Jeno

"Dia tidak ke kafetaria mungkin" - Lucas

"Tunggu saja, nanti juga terlihat" - Jaehyun

Mark sendiri malah berpikir bahwa mungkin Nana berada di rooftop. Gadis itu benar-benar tak ingin berurusan dengan anak-anak JJ.

"Emhhh" Nana mengeliat merasakan lehernya yang sakit karena tidur dimeja.

Namun lebih terkejut saat ia melihat banana milk dan roti dimejanya.

"Siapa yang membelikannya?" Ucap Nana sendiri. Ia baru menyadari bahwa dirinya sendirian dikelas.

Nana menaruh rotinya ke laci dan memilih meminum susu itu.

***

"Kau pasti kelelahan, maaf aku hanya bisa memberikan itu" ucap lelaki berhidung mancung dari balik pintu kelas Nana.

Ia beranjak menjauh saat Nana mulai meminum susu pemberiannya.

Ada perasaan senang, gadis incarannya mau menerima makanan dan minuman darinya.

TBC

My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang