My Baby

Ninety-Seven

Setelah acara makan malam itu, Nana langsung kembali ke hotel dengan Jeno, Jay dan Yeonjun. Nana memang tidak ingin tinggal di kediaman Jennie karena takut merepotkan. Dia datang juga untuk mengistirahatkan pikirannya, jadi ia lebih memilih hotel.

Didekapan erat Jeno dari belakang membuat tidur Nana sangat nyaman. Sentuhan lembut dan pelukan hangat Jeno mampu membawanya terlelap dengan tenang.

Sesekali ia merasakan Jeno mengecup pucuk kepalanya atau leher belakangnya.

Apalagi tangannya yang besar selalu mengusap perut Nana. Nana sangat menyukainya.

Merasa sudah cukup tidur dan mengobati Jet lag nya, akhirnya Nana memilih berbalik menatap kekasihnya yang masih terlelap nyaman.

Senyuman manis Nana muncul melihat bagaimana tegasnya wajah Jeno, semakin bertambah umur semakin tampan. Itulah pikir Nana.

"Jeno.."

"Hmm?" Suara serak Jeno membuat Nana merinding.

"Jeno milik siapa?"

"Milik Nana"

"Nana siapa?"

"Na Jaemin yang sebentar lagi jadi Jung Jaemin"

Nana tersenyum mendengarnya, walaupun Jeno masih menutup matanya karena lelaki itu masih terlalu malas untuk membuka mata apalagi bangun. Ia terlanjur nyaman dengan posisi ini.

"Kenapa hmm?" Kini Jeno menurunkan badannya sehingga ia bisa bersembunyi didada Nana.

"Tidak, kamu tampan"

"Hehe, lucu" suara Jeno yang berat dan serak itu apalagi tawa kecilnya membuat jantung Nana berdegup cepat.

Jeno mengecup tulang selangka Nana yang terekspos karena ia hanya mengunakan lingerie saja.

Melihat Jeno yang terus mendusalkan kepalanya dileher Nana dan mencari kenyamanan membuat Nana mendekapnya semakin erat.

Oke. Nana akan membiarkan Jeno terlelap sebentar lagi sebelum mengajaknya bangun dan sarapan.

Perlahan Nana merasa deru nafas Jeno kembali teratur. Ah, lelakinya sudah kembali terlelap.

Nana hanya mengusap lembut kepala Jeno membiarkan lelaki itu dalam posisi ini. Mungkin aroma tubuh Nana membuatnya terlelap dengan nyaman.

TBC

Mungkin, ini bisa aja yang terjadi tiap hari di dorm mereka 😱 hiyaaaaa