Thirty-nine

1.1K 163 5
                                    

Selama satu bulan terakhir sejak kejadian Nana meminum semua obat tidurnya, ia semakin mendapatkan banyak perhatian dari Boa dan Jisoo. Tapi entah kenapa, ia masih saja memilih Jisoo dan menyukai cara Jisoo merawatnya.

Bahkan Jaehyun, Jeno, Mark dan Lucas saja semakin posesif padanya. Satu persatu bergantian menjaga Nana dirumah dan ikut menginap disana. Boa sendiri juga tidak membiarkan Nana dibawa oleh anak-anak JJ. Alasannya, ia masih wali Nana.

Namun, hari ini semuanya berubah saat Jisoo datang membawa pengacara untuk membawa Nana padanya.

"Saya Jisoo, saya yang ingin membawa Nana bersama saya"

"Bukankah anda tahu bahwa Nana itu memiliki wali?"

"Ya saya tahu, tapi Nana sendiri tidak masalah"

Gadis cantik tinggi itu turun dari tangga disusul oleh Mark dibelakangnya. Rambutnya tergerai indah dan lebat. Ia baru saja menganti warnanya menjadi coklat terang. Membuat wajahnya terlihat sangat segar dan menambah kecantikannya.

"Aku akan ikut ibu Jisoo"

"Nana?" Boa tak menyangka gadis itu akan mengatakan hal yang tak ingin ia dengarkan.

"Aku yatim piatu, biarkan aku memilih keputusanku sendiri"

Boa menatap tajam Nana, apa yang di inginkan gadis itu? Mengapa ia ingin sekali ikut dengan wali kelasnya itu?

"Bu Jisoo, Nana akan ikut ibu. Tapi.. tanpa hukum. Jadi biarkan Nana ikut ibu saja langsung"

Jisoo mengangguk dan tersenyum manis. Ia akan merawat Nana dengan baik jika ia bisa membawa Nana. Ya walaupun kehidupan Jisoo sederhana dan hanya tinggal diapartmen. Tapi Jisoo akan memberikan lebih padanya.

"Tapi Nana boleh pulang sesekali untuk mengunjungi Boa-nim kan?"

"Boleh sayang"

Mark sendiri tidak terkejut. Satu bulan itu Nana meyakinkan dirinya untuk memilih Jisoo. Ia butuh seseorang yang memperhatikannya dan memberi kasih sayang. Nana rasa, jisoo bisa memberikan itu semua.

"Mark.. aku akan ikut ibu Jisoo"

"Iya sayang" Mark mengangguk setuju. Jisoo selalu berusaha dengan baik dalam merawat Nana. Kali ini, Mark akan mendukung guru itu.

Boa yang tidak terima langsung menarik Nana naik keatas. Meninggalkan Jisoo dan pengacaranya yang menatap mereka bingung.

"Tidak apa bu, mungkin mereka harus bicara" ucap Mark yang berusaha menenangkan Jisoo.

Mengcekal lengan Nana.

"Apa maksudmu?"

"Aku hanya nyaman bersama bu Jisoo"

"Bukankah kamu sudah tahu bahwa saya orang tua kandungmu"

"Ya"

"Lalu kenapa?"

"Aku hanya ingin mendapatkan kasih sayang dan perhatian lebih baik"

"Dengan cara membiarkan gurumu mengambilmu dari mama"

"Nana tetap anak mama walaupun Nana tidak tinggal tetap bersama mama"

"Na Jaemin!"

"Ku harap mama bisa memahaminya dengan baik"

Nana memilih keluar dari kamar Boa. Ia harus turun menemui Jisoo.

"Nana ikut ibu"

Jisoo mengangguk, ia mengikuti Nana kekamarnya untuk menata beberapa baju.

"Tapi nanti aku masih boleh kemari kan bu?"

"Boleh"

"Mark.."

"Tidak apa, keputusanmu sudah tepat"

Anak-anak JJ tahu betul apa alasan Nana memilih bersama Jisoo. Bagaimana sikap Boa satu bulan ini yang membuat Nana yakin untuk memilih Jisoo.

Walaupun wanita itu sudah mengakui bahwa Nana adalah putrinya. Namun perhatian tak Nana dapatkan. Masih sama seperti dulu, bahkan tak ada yang berubah. Dia yang masih workholic dan Nana yang merindukan nuansa hangat rumah.

TBC

Udah diangkut Jisoo ya Nananya

My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang