My Baby

Eighty-five

Nana berjalan dengan santainya dengan Haruto yang menemani disampingnya. Beberapa orang yang melewati mereka terkagum. Mereka mengira Haruto dan Nana memiliki hubungan.

Tampak sangat serasi bersama.

"Bu Nana tidak lelah?"

"Tidak, kamu?"

Haruto tersenyum dan mengelengkan kepalanya menatap Nana yang berada didepannya. Kini mereka sedang sibuk memesan kopi.

Haruto memilih latte sementara Nana dengan americanonya.

"Ini" ucap mereka bersamaan mengeluarkan kartu debit mereka.

"Biar aku saja bu"

"Tidak, aku disini yang mengajakmu"

"Tidak apa bu saya saja"

"Baiklah, tapi lain waktu gantian saya yang mentraktir kamu ya?"

"Boleh!" Ucap Haruto senang lalu memberikan kartunya kekeasir.

Nana sudah menyesap kopinya. Ia butuh menaikkan mood dan suasana hatinya.

"Annyeonghaseo" Jake menyapa kedua orang yang baru keluar dari cafe.

"Jaehyun menyuruhmu datang?"

"Sepertinya saya ketahuan" lelaki berparas bule itu hanya tersenyum canggung karena tatapan Nana.

"Mau pesan minum?"

"Tidak bu, baru saja saya minum kopi"

"Kau bawa mobil?" Nana, Jake dan Haruto berjalan bersama, sesekali para lelaki itu menatap kagum bosnya yang berada diantara mereka.

"Tidak, saya berada didekat-dekat sini saja"

Nana mengangguk kecil. Waktu mereka habiskan hanya untuk mengobrol tidak penting seperti ini.

Saling melemparkan candaan bahkan mereka sekarang tidak canggung sama sekali. Nana jadi merasa punya teman.

"Lalu bagaimana bisa empat tuan Jung yang kejam berubah jadi selembut dan semanis ini dengan bu Nana?"

"Aku juga tidak tahu, mereka selalu mengerjarku dulu, aku kira mereka hanya penasaran. Nyatanya mereka benar-benar menyayangiku"

"Jadi mereka jatuh sangat dalam untuk bu Nana?" Tanya Jake penasaran.

"Mungkin" ucap Nana dengan senyuman manisnya.

"Saya jadi penasaran, bagaimana mereka meluluhkan hati bu Nana?"

Ada senyuman tersirat banyak arti dibibir manis Nana. Tidak mungkin kan ia menceritakan bahwa ia dan Jeno melakukan seks pertama dan menjadikannya milik empat Jung?

"Hanya seperti kisah remaja biasa" jawab Nana dengan berbohong.

Jake dan Haruto hanya mengangguk. Mereka senang bisa dekat dengan wanita cantik yang selama ini dipuja para direkturnya.

Pantas saja mereka cinta mati, Nana sangat menarik dan memikat hati.

"Na Jaemin..."

Nana mendongak menatap siapa yang memanggilnya.

Matanya membulat, ia tak menyangka mereka bertemu kembali.

"Aku menemukanmu lagi?" Seringaiannya membuat sekujur tubuh Nana merinding.

Haruto dan Jake maju satu langkah, mencoba melindungi Nana. Tangan Jake memencet alat disaku jasnya saat Haruto memberinya kode.

TBC

Do you miss me? Wkwk