Thirty-four

1.2K 171 2
                                    

Yea-ji, mencoba menjelaskan semuanya tentang Nana pada mereka.

"Nana keponakanku. Benar, dia anak Boa. Hanya saja wanita itu meninggalkan Nana setelah Nana dilahirkan"

"Lalu kenapa anda tidak mengakuinya?" Tanya Lucas.

"Aku hanya mencoba memutus hubungan keluarga Na saat aku sendiri dibuang kakakku"

"Dibuang?" Jeno bingung dengan itu.

"Kakakku membuangku setelah perusahaannya besar bersama Boa. Mereka tak menganggapku ada, itu membuatku membenci mereka. Harusnya aku tak pernah baik pada Nana lagi, tapi..."

"Aku tak bisa mengabaikan anak itu" ucap Yea-ji dengan nada sedih.

Bagaimanapun Nana juga tak salah. Yang salah adalah kakaknya dan Boa yang mengabaikan Yea-ji.

"Yea-ji!!"

"Boa-ssi"

"Cukup!!"

"Nana sudah tahu, bukankah ini yang kau mau?! Menghancurka Nana diusia mudanya?!"

"Yea-ji!!"

"Sekarang Nana sekarat disana! Itu semua karna bom yang berusaha anda sembunyikan!"

"Berhenti!" Jaehyun berusaha menengahi wanita dewasa yang sedang bertengkar.

Kedua wanita dewasa itu menatap Jaehyun tajam, beraninya anak SMA menghentikan mereka.

"Nana sudah sadar, siapa yang mau masuk?" Ucap Jaehyun didepan pintu ruangan Nana. Tadi memang ia dulu yang masuk, ia hanya meyakinkan Nana bahwa semua akan baik-baik saja.

"Aku" Boa langsung saja masuk tanpa memandang Yea-ji.

Selama ini Yea-ji memang berpura-pura tak mengenal Boa. Ia juga tak sudi berbicara dengan wanita itu. Bahkan saat Yea-ji berkunjung untuk Nana, Boa memilih pergi atau menghindari.

TBC

Udah ketebak kan masalalu Nana?
Bentar lagi fokus masa depan kok hehe

My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang