My Baby

Seventy-nine 🔞 Nomin

Jeno dengan sangat lembut mengendong Nana kekamar mandi. Ia harus mandi sebelum makan malam bersama Jung lainnya.

"Mau mandi bareng?"

Nana tersenyum dan mengangguk kecil. Ia sudah biasa bersama Jeno menghabiskan waktu bersama. Jadi ia tidak canggung untuk mengiyakan Jeno.

Perlahan mereka saling melepaskan pakaian, Jeno melepaskan kaos Nana dan tangan Nana yang melepaskan kemeja kerja Jeno.

Jeno membiarkan Nana melepaskan gesper dan celana bahannya. Setelah itu, Nana melepaskan celana nya sendiri. Berakhirlah mereka telanjang dan mulai masuk kedalam bath up bersama.

Nana duduk dipangkuan Jeno dengan wajah yang berhadapan. Ia usap wajah tegas Jeno dengan jemarinya yang lentik.

"Apa kamu menyesal memilih kami?" Jeno memegang erat pinggang Nana diatas pangkuannya.

Nana mengeleng, ia menatap mata Jeno.

"Untuk apa aku menyesal?"

"Karna dia selalu memperilakukanmu jauh lebih baik, bahkan dia tidak menyentuhmu sama sekali"

"Bagaimana jika aku lebih suka disentuh?"

"Jangan nakal sayang!" Jeno mencubit hidung Nana. Sementara wanita itu hanya terkekeh geli.

"Dia hanya masalaluku Jeno, dan kamu masa depanku"

Ucapan Nana menghangatkan hati Jeno. Lelaki itu tersenyum, melihat Nana tersenyum. Jeno mengagumi senyuman manis Nana ini.

Perlahan ia dekatkan wajahnya dengan Nana. Ia raih tengkuk sang kekasih sembari mengangkat tubuh Nana.

Saat bibir mereka kembali bertemu, Jeno juga memasukkan miliknya didalam lubang Nana.

"Emhh" desahan Nana keluar karena Jeno tiba-tiba memasukkan miliknya yang sebenarnya sudah tegang sejak Nana melucuti pakaiannya.

Hanya masuk dulu, sampai Jeno membuat ciuman lembut itu menjadi penuh gairah. Ia mulai melumat bibir Nana dengan sangat bersemangat. Lidah mereka saling bertengkar disela-sela ciuman itu. Jeno mengigit bibir bawah Nana.

"Euhh" Nana merasakan Jeno mulai mengangkat badannya dan mengerakkan pinggulnya. Nana yang tak bisa menahan lagi akhirnya mengambil alih permainan panas mereka. Ia naik turunkan pinggulnya sendiri.

Jeno hanya mencengkram pinggang Nana sembari membalas ciuman itu.

Tak lama Nana mulai mengecupi pipi hingga leher Jeno. Ia tak ragu membuat tanda di leher sang kekasih.

"Sttttthhh" Jeno mengeram saat miliknya dijepit Nana. Apalagi lehernya yang dihisap si cantik.

Nana yang ingin mengoda Jeno, mencoba memberikan tempo yang pelan sambil menyeringai kecil. Ia terus menjepit milik Jeno didalamnya.

"Shhhh sayanghhh" Jeno mencengkram erat pingang Nana dan kepalanya menghadap keatas menikmati permainan wanitanya.

Biarkan saja nanti sperma Jeno mengotori bath up itu. Mereka juga bisa membilas diri di shower.

"Nakal bangettt sihh"

Nana tersenyum kemudian memberikan tempo biasa sambil naik turun. Namun ia juga terus menjepit milik Jeno. Lelaki itu mencoba meremas payudara Nana. Kini ia menghisap leher putih bersih milik Nana.

"Emhh" Nana merasa geli saat mulut Jeno menghisap payudaranya.

Lagi, Nana memberikan tempo pelan yang membuat Jeno mengila. Ia memainkan lidahnya di payudara Nana.

"Ayoolah sayanggghhh" Jeno hampir sampai, tapi Nana masih bermain-main dengannya.

Nana yang juga hampir sampai karena Jeno yang terus meraba tubuhnya akhirnya mempercepat temponya.

"Aghhh" mereka melepaskan kenikmatan bersama. Kini Nana bersembunyi dibahu kekar sang kekasih tanpa melepaskan penyatuan mereka.

Jeno mengecup pundak kekasihnya dan mengusap lembut punggung telanjang sang kekasih.

Tak sampai disana, saat bilas saja mereka masih bermain dengan sangat bergairah. Jeno terus menusuk Nana. Membuat kekasihnya kedinginan karena bercinta di kamar mandi.

TBC

Yuhuuu, Jeno menang banyakkk