Eighty-two🔞 Lujaem

1.6K 113 3
                                    

Lucas mendominasi ciuman bibir mereka. Entah saliva siapa yang mengalir dileher putih bersih Nana. Yang pasti, ciuman mereka terasa sangat panas. Sebelum beberapa leguhan Nana terdengar merdu di telinga Lucas.

Srek!

Lucas menarik dirinya. Ia menjauhkan dirinya lalu menyembunyikan wajahnya dipepotongan leher Nana.

"Kenapa?" Nana merasa aneh, padahal ia baru saja menikmati ciumannya.

"Istirahat aja ya sayang" Lucas mengecup leher Nana.

"Hhmm" Nana mengeratkan pelukannya dileher Lucas. Ia juga menyembunyikan wajahnya dileher sang kekasih. Tubuh bongsor Lucas mengendong Nana ala koala dengan tangan satu dan terlihat sangat mudah menahan badan Nana. Yang satunya mematikan lampu dan menutup gorden kamar.

"Kenapa?" Ucap Nana saat kekasihnya menidurkannya perlahan di ranjang besar.

"Gapapa sayang" Lucas tersenyum gemas melihat wajah Nana yang tampak bingung.

"Kemarilah" Lucas memberikan lengannya agar Nana masuk kedalam pelukannya.

Perlahan ia usap kepala dan punggung kecil Nana. Sembari mengecupi pucuk kepala sang kekasih.

"Kamu tahu kenapa aku jarang menyentuhmu?"

"Kenapa?" Nana mendongak menatap Lucas.

"Bagiku, hanya tidur sambil berpelukan itu udah cukup sayang"

Nana menuduk kembali mencari kenyamanan di antara leher Lucas. Ia tampak berfikir sejenak saat Lucas mulai memejamkan matanya.

"Ayoo"

"Hah? Apa sayang?"

Nana menindih tubuh Lucas, ia tatap wajah tegas sekaligus tampan itu. Mata Nana tampak sangat mengagumi kekasihnya yang berkulit tan ini.

"Aku tahu, kamu memang yang sangat menghormatiku.. jadi sekarang aku yang mulai"

Melihat mata Lucas membesar karena bingung dengan ucapannya, Nana tersenyum kecil sebelum kembali mencium bibir bawah Lucas.

Tubuh Nana tepat berada diatasnya, tangan Nana menopang dirinya agar tidak jatuh sepenuhnya diatas Lucas.

Lelaki itu hanya bisa memejamkan matanya dan mulai mengikuti ciuman yang Nana berikan.

Lucas tersenyum disela-sela ciuman itu, tangan kekarnya mulai masuk kedalam kaos tipis Nana. Ia mengusap punggung dan meraba tubuh Nana.

Kini Lucas mulai mendominasinya. Ia balik tubuh Nana dan bergantian mengukungnya. Lucas mengigit bibir bawah Nana sebelum melepaskan ciuman itu.

"Kamu gak nyesel kan sayang?"

"Noooo" jawab Nana dengan mengusap lembut wajah tampan yang selama ini selalu menjaganya.

Lucas menyeringai kecil dan menyobek kaos tipis yang Nana gunakan. Wanita itu sedikit terkekeh geli melihat bagaimana senangnya wajah Lucas yang mendapatkan izin.

"Love ya sayang" Lucas mengecupi leher putih Nana dan memberikan tanda.

Nana hanya bisa meremas punggung Lucas saat mulut dan lidah kekasihnya mengeksplor tubuhnya.

Lucas melepaskan bra sekaligus hotpant dan celana dalam Nana. Ia juga mulai melepaskan kaos hitamnya.

Lelaki itu kembali memijat payudara Nana yang sekarang semakin berisi. Mulutnya juga sibuk menghisapnya membuat Nana geli.

Selesai dengan dada, Lucas turun menuju paha Nana. Ia kecupi semua lekuk tubuh Nana. Tangannya mulai masuk lubang Nana. Dengan tempo yang cepat, Lucas mencoba membuat Nana terbiasa dengan jarinya dahulu.

"Lukee" dirasa sudah siap, ia mulai melepaskan celananya sekaligus dalamnya.

Lucas berada diantara paha Nana. Sekarang kekasihnya sudah siap ia masuki.

"Aku masuk ya sayang?" Lucas membiarkan tangan Nana mengelantung dilehernya.

"Emhh" desahan Nana keluar begitu saja. Lucas mulai mengerakkan pinggulnya dengan tempo pelan. Ia hanya ingin menikmati malam bercinta bersama Nana tanpa terburu-buru.

"Aku mencintaimu Na.. sangat" ucap Lucas sembari menghisapi leher Nana. Malam ini, dengan kelembutan Lucas, Nana kembali jatuh cinta dengan lelaki ini.

Mereka hampir mencapai puncaknya, Lucas mulai mempercepat temponya.

"Shhh sayang" Lucas merasa miliknya dihisap Nana dan dijepit sempurna.

"Euuhhh" keduanya meleguh nikmat saat kenikmatannya baru saja mereka dapatkan. Perut Nana merasa sangat hangat.

Lucas menyembunyikan wajahnya diantara dada Nana. Nana mengusap lembut rambut Lucas. Penyatuan mereka penuh dengan cinta kali ini.

"It's okay. Aku baik-baik saja" ucap Nana agar Lucas tidak merasa bersalah. Lelaki itu selalu takut mengeluarkan spermanya didalam lubang Nana. Ia pernah membuat Nana hampir hamil saat SMA. Tapi mereka semua tidak tahu, sampai akhirnya Nana kembali meminum pil dan membuat janin itu keluar. Saat itu Nana sangat kesakitan, ia kira hanya haid tapi ternyata keguguran. Itu yang membuat Lucas trauma, ia takut Nana kesakitan lagi.

"Maaf"

"Tidak apa, yang lain juga seperti itu" Nana mengusap lembut kepala Lucas. Meyakinkan kekasihnya bahwa ia baik-baik saja.

"Aku baik-baik saja" tambah Nana mengusap lembut wajah Lucas.

Lelaki itu melepaskan miliknya lalu membiarkan Nana tidur didalam dekapan hangatnya.

"Jika nanti jadi lagi, kita juga bakal nikah kok" Nana tersenyum menenangkan Lucas. Lelaki itu mendekap erat Nana. Ia mengangguk kecil dan mengecup kening kekasihnya yang sangat cantik ini.

TBC

I'm back!!!

My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang