Fifty-four

1.1K 141 13
                                    

"Mau kemana?"

"Heesung dan Soobin ada dilobby, mereka bawa berkasku"

"Kenapa gak suruh kesini aja?" Tanya Jaehyun dengan wajah cemburunya.

"Aku bawa mereka kesini? Bisa kalian kerjain disini nanti"

"Ya udah, bajunya diturunin"

"Okey"

Nana hanya menuruti keinginan mereka. Ia tak mau membuat dua pegawainya itu menunggu.

"Bu Nana memang sangat-sangat sempurna" Yeonjun yang melihat Nana keluar dari lift, seperti tersihir dengan paras cantik kekasih bosnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bu Nana memang sangat-sangat sempurna" Yeonjun yang melihat Nana keluar dari lift, seperti tersihir dengan paras cantik kekasih bosnya.

"Bahkan ia tampak jauh lebih memikat saat memakai baju santai seperti itu" Soobin setuju dengan Yeonjun.

Nana malah mengibaskan rambut panjangnya kebelakang. Ia tahu yang datang bukan hanya pegawainya tapi sekertaris Lucas juga ikut.

"Ini bu berkasnya" Heesung menyerahkan beberapa amplop coklat pada Nana.

"Bagaimana tadi?"

"Lancar bu, client setuju dengan harga itu"

"Bagaimana dengan kontrak?"

"Semua sudah ditanda tangani dengan baik bu"

Sementara Nana melihat kertas-kertas itu. Tiga pria tadi benar-benar terpesona dengan Nana. Penampilan sederhananya itu malah semakin membuat mereka suka.

"Good job! Thanks. Kalian bisa istirahat. Bonus nanti aku transfer"

"Wah.. terima kasih bu Nana"

"Oh, Yeonjun?"

"Ne?"

"Yuqi masih datang ke perusahaan?"

"Sudah tidak bu. Tapi ada salah satu client pak Jeno yang ingin sekali pak Jeno menjadi menantunya. Sepertinya besok ia akan datang dengan putrinya. Ini Haruto baru saja menceritakan semuanya"

"Thanks. Kalian bisa kabari aku apapun tentang Jung"

"Ne" ucap mereka bersamaan.

"Bonus mu juga ku transfer setelah ini" Nana menepuk pundak Yeonjun sebelum pergi kembali ke apartmennya.

***

Diam-diam ke empat lelaki berkumpul saat wanita pujaannya keluar untuk menemui para pegawainya. Dimeja ruang tengah, mereka berbicara dengan sangat serius. Padahal setiap berkumpul, mereka tidak pernah seserius ini.

"Jadi?"

"Kita semua nikah sama Nana aja" ucap lelaki yang memiliki hidung paling mancung dan matanya yang sipit.

"Apa Nana mau?" Sela lelaki yang paling tinggi dan berkulit tan.

"Ku rasa dia mau" jawab lelaki beralis camar.

"Jika kita minta dia memilih lagi, nanti pasti jawabannya sama kayak dulu" kata seorang lelaki yang memiliki lesung pipi.

"Apa?!"

"Eh sayang" mereka terkejut saat seorang wanita berkecak pinggang dibelakang mereka semua.

"Aku nikah sama papa kalian aja gimana? Masih ribut nih"

"Enggak kok sayang, cuma diskusi" lelaki paling tinggi itu mengambil tangan Nana dan mengecup punggung tangannya.

Nana sedikit menghela nafasnya panjang.

"Aku tidak memaksa kalian bertahan ya. Kalo kalian tidak mau ya sudah pergi cari wanita lainnya. Aku sudah biasa sendiri dan..."

Jaehyun yang paling dekat dengannya meraih tubuh Nana, ia peluk erat.

"Jangan menderita sendiri lagi" bisiknya sambil memeluk Nana.

"Kamu punya kita sekarang babe. Kita tidak akan memaksamu memilih lagi" Mark ikut memeluk Nana.

"Tidak masalah, jika kamu harus terbagi. Kami terima itu" Jeno ikut memeluk mereka.

"Siapa yang berani membiarkan wanita kami menderita? Tidak ada yang boleh membuatnya menderita lagi" Lucas merengkuh semua yang memeluk mereka. Tangan dan tubuhnya yang besar mampu menyatukan mereka semua.

Nana mencoba kembali memikirkannya.

"Baiklah. Ayo menikah" kali ini Nana sudah mantap dengan keputusannya.

TBC

Konflik lagi gak nih? 😙

My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang