Sixty-six

941 112 5
                                    

Sejak tadi Mark hanya sibuk dengan pekerjaannya. Beberapa staffnya mengabari progress proyek yang sedang dibuat. Tangannya sibuk mengscroll ponsel dan matanya melihat dengan teliti.

Nana bahkan yang duduk disampingnya sambil menonton tv dikamarnya saja tidak terperdulikan.

Akhirnya, ia mengambil kertas berkas dan menutup ponsel Mark. Namun Mark justru memegang kertas itu dan masih membaca hasil laporan.

"Huh"

Nana mengusap-usap abs Mark, ia terus menganggu sang kekasih. Sudah 3 hari Mark tidak pulang, sekalinya pulang ia masih membawa pekerjaannya.

Mark tidak marah ataupun terganggu, tangan lainnya justru mengenggam tangan Nana.

Untuk beberapa menit, Nana teralihkan karena tangannya diusap lembut oleh Mark.

Namun tak lama, ia kembali lagi menganggu kekasihnya. Tak mendapat respon sama sekali akhirnya ia memilih bangkit dan menemui Jaehyun atau Jeno atau Lucas.

Baru saja ia berdiri, pinggangnya sudah ditarik Mark hingga duduk dipangkuannya.

"Mau kemana hmm?"

"Sama lainnya yang gak sibuk"

"Ngambek nih"

"Enggak, biasa aja"

Mark baru menyadari bahwa Nana memakai pakaian yang sangat terbuka. Wanita itu ingin memberi kenikmatan padanya?

 Wanita itu ingin memberi kenikmatan padanya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kamu mengodaku?"

"Buat apa mengodamu"

"Kenapa pakaiannya seperti itu?"

"Gerah!" Nana membiarkan Mark memegang erat pinggangnya. Lelaki itu terkekeh dan mengecup pundak Nana.

"Tunggu, 1 minutes"

Mark menelfon sekertarisnya dan mengatakan bahwa ia harus istirahat. Akhirnya, Asahi menghentikan mengirim laporan.

Mark menaruh ponselnya dan mulai mengamati wanita kesayangannya yang menundukkan pandangannya.

"Do you miss me?"

"Gak perlu ditanya lagi"

Lelaki itu mengangkat tubuh sang kekasih hingga duduk tepat diatas pahanya dengan kedua kaki Nana yang melingkari tubuh Mark.

"Hey, look at me?"

"Apa?"

"Kangen ya sayang?"

"Brisik"

Mark menyembunyikan wajahnya didada Nana yang sedikit lebih tinggi saat duduk dipangkuannya. Ia menciumi harum bunga dari tubuh Nana itu.

Ah, Mark sangat merindukan Nana. Sentuhan Nana, harumnya Nana dan momen bersama Nana. Ia terlalu fokus dengan pekerjaannya hingga melupakan malaikatnya ini.

Mark mengecup bibir Nana sekilas. Ia menarik tangan Nana untuk melingkar dilehernya.

"Maaf melupakanmu"

"Kamu pasti terlalu sibuk"

"Maaf sayang" tangan Mark mengusap lembut pipi Nana itu.

Nana hanya bisa mengangguk kecil. Ia juga merindukan Mark.

TBC

Mark peka gih? Mau dapet jatah loh 😬

My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang