Eighty-eight

910 106 19
                                    

"Haruskah sampai seperti ini?"

Suara wanita yang ia cintai. Taeyong mendongak memandang Nana yang berdiri didepannya. Mata Taeyong terlihat sangat memerah.

"Apakah kamu akan terus seperti ini?"

"Sampai kapan oppa? Sampai kapan kamu tidak melepasku sepenuhnya?"

Taeyong hanya diam menatap Nana yang memandangnya dengan tatapan sedih.

"Aku ingin kamu melanjutkan hidupmu dengan baik. Tanpaku... apakah itu sulit?"

Kini Taeyong bediri dan berhadapan langsung dengan Nana. Mata mereka saling memandang.

"Kamu tidak pernah bisa tergantikan Na. Tolong jangan memintaku melepas bahkan melupakanmu"

Nana mengeleng. Tidak. Ini sangat salah. Kenapa Taeyong sesulit itu melepasnya?

"Kamu dunia bahkan semestaku.. jangan memintaku melupakanmu. Selama delapan tahun aku menahan dan terus mencarimu.. sekarang dengan mudahnya kamu memintaku melupakan semestaku Na?"

Nana kini menunduk. Ia tak mampu lagi menatap lelaki yang pernah ia cintai. Lelaki yang ia sebut cinta pertamanya.

"Kamu harusnya membenciku, melupakanku dan bahagia dengan lainnya" lirih Nana tanpa memandang wajah Taeyong.

"Tidak akan pernah bisa Na" Taeyong memeluk erat tubuh Nana didalam dekapannya.

Nana memandang kesamping kearah Mark. Lelaki beralis camar itu hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"It's okay" ucapnya sembari memandang Nana.

Sebenarnya ada perasaan tak nyaman. Tidak seperti saat Nana di peluk oleh Jung lainnya.

Ini terasa sangat sakit. Tapi ia juga tak tega dengan Taeyong. Lelaki itu benar tulus pada Nananya. Haruskan ia berbagi lagi? Membiarkan Taeyong masuk kembali ke kehidupan Nana?

TBC

I'm back!
Sorry, abis sakit gue dan baru bisa up 🙃

My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang