Ini hari kelima, Daniel memperhatikan dari jauh keadaan Ara yang tampak baik baik saja. Ia sedang berjalan bergandengan dengan temannya masuk area sekolah. Gadis yang ia tau berteman baik dengan Ara. Menemani gadisnya untuk tidak sendirian. Sampai hari ini, Daniel masih tidak berani untuk menemui Ara, ancaman papanya berputar putar di kepalanya. Daniel takut, ia tak bisa melihat senyum Ara lagi. Tapi jujur Daniel tak bisa menahan sesak di dadanya saat mengamati Ara dari jarak sejauh ini. Daniel merindukan Ara.
Tapi melihat gadis itu tersenyum dan baik baik saja, sedikit mengobati rasa rindu dan kecemasannya itu. Daniel tak lagi bisa mendengar suara gadis itu, tak bisa lagi berkirim pesan sekedar menanyakan kabarnya. Ponsel Daniel sengaja di bakar oleh Farrel sehari setelah pertengkaran itu terjadi. Farrel benar benar berniat menjauhkan Daniel dari Ara. Tapi Farrel menepati janjinya untuk melindungi Ara, dan memberi Daniel waktu untuk hatinya sedikit rela. Daniel harus bisa merelakan Ara.
Dua bulan. Waktu yang tersisa untuk menuntaskan misi untuk menemukan kelompok yang menjadi dalang kekacauan bisnis keluarga nya. Setiap harinya Daniel tidak punya waktu untuk sekedar beristirahat dan mengisi perutnya, ia terus berpikir bahwa semakin ia menunda dan mengulur waktu maka Ara masih tetap dalam bahaya. Di tambah lagi, papanya tetap di Indonesia untuk mengamatinya, Daniel tidak ingin Caisar bertindak buruk pada Ara.
Malam ini, ia mendapat informasi tentang James Park, musuhnya. Segera ia memerintahkan timnya untuk pergi ke tempat itu. Daniel tidak bisa menunda lagi. Daniel harus menemukan James Park dan membuktikan pada papanya juga Farrel kalau ia bisa melindungi Ara. Daniel harus, meski harus mengoyak tubuhnya sendiri sebagai tameng untuk memastikan keselamatan Ara.
****
Sudah seminggu, Farrel melihat Daniel sibuk mengumpulkan informasi tentang James Park. Lelaki itu terus terjaga dan melupakan jam jam makannya setiap hari. Wajahnya berubah sangat pucat, bahkan tulang pipinya mulai terlihat jelas. Tubuhnya lelah, tapi dia terus memaksa tubuhnya bergerak tanpa henti.
Finalnya hari ini, Daniel tumbang sebelum ia berangkat setelah informasi James Park ia terima. Lelaki itu pingsan di depan pintu utama dengan darah merembes dari hidungnya. Dua hari ia terbaring tak sadarkan diri karena dehidrasi dan kurang gizi. Entah berapa botol cairan infus habis di serap tubuhnya yang mulai kurus.
Wajah tirus, rambut berantakan, pakaiannya lusuh. Daniel tampak sangat kacau. Dan hal ini sangat mengganggu Farrel. Ia sadar kalau Daniel terlalu memaksakan dirinya bekerja lebih, ia menjadi sangat kacau. Seingat Farrel, saat kematian Yuna, Daniel bahkan tidak sefrustasi ini. Sangat menyakitkan melihatnya kembali pada keadaan ini bahkan terlihat lebih buruk setelah bertahun berlalu. Farrel tidak bisa melihat Daniel menjadi lemah seperti ini lagi. Farrel tidak suka melihat Daniel sedih, sudah tugas Farrel menjaga kebahagiaan Daniel. Kepalanya berkata, bahwa yang terjadi adalah hal benar. Tapi hatinya merasa miris menyaksikan Daniel yang keras kepala menjadi seputus asa ini.
Farrel masih setia menemani Daniel yang seakan enggan membuka matanya sebentar saja, ia terus menunggui Daniel di kamarnya. Farrel mengusap keringat di dahi Daniel, mengajaknya bicara meskipun mata Daniel tertutup, dan bercerita tentang hari yang ia lalui. Keadaan Ara lah yang paling sering ia ceritakan.
Sebuah kenangan melintas di kepala Farrel, saat ia mengingat kebersamaan Daniel dan Yuna dua tahun lalu. Sifat Yuna yang penyayang, memberi banyak kenyamanan bagi Daniel. Bahkan lelaki itu tak sungkan memperlihatkan sisi lemah juga sifat manjanya. Daniel begitu mencintai Yuna. Begitupun dengan Yuna.
Melihat kebersamaan Daniel dan Yuna, membuat Farrel tak jarang merasa iri. Karena keduanya saling melengkapi, dan selalu sempurna jika bersama. Gadis itu begitu sabar menghadapi sikap Daniel yang keras kepala, tempramen, dan menyebalkan. Mengingat semua momen itu, hati Farrel terasa berat dan sakit. Farrel kira, cerita Daniel dan Yuna bisa berakhir bahagia nantinya. Tapi takdir tidak memberi izin.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANIEL
FanfictionBerniat keluar rumah untuk membeli mi instan di minimarket, Ara malah menemukan seorang lelaki terbaring di halaman rumahnya dengan wajah babak belur dan bajunya yang penuh darah. Meski awalnya ragu untuk menolong tapi Ara akhirnya membawa lelaki ya...