Chapter 1: Lady Fragrea

17.4K 948 16
                                        

Seorang pria baru saja masuk kedalam sebuah ruangan rahasia yang berada di rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pria baru saja masuk kedalam sebuah ruangan rahasia yang berada di rumahnya. Di sana dirinya menyimpan banyak uang dan barang barang mahal, yang tidak ternilai harganya.

Hartanya begitu melimpah dan mungkin saja tidak akan habis meskipun dipakai belanja setiap hari. Namun sangat disayangkan, harta yang dimilikinya tercampur dengan hasil yang curang.

Dia tidak merasa bersalah meskipun keluarganya diberi makan dengan uang yang kotor. Sungguh! Anak yang diberi makan dari hasil yang kotor biasanya akan menjadi beban keluarga.

Korupsi, permasalahan yang sering kali melanda suatu negara. Tidak bisa diselesaikan dengan hanya dengan di penjara, karena itu tidak adil.

"Yang pantas hanyalah kematian."

Seorang gadis cantik menggunakan pakaian serba hitam dan kacamata khusus yang membuatnya bisa melihat sistem keamanan setiap tempat yang dilewatinya. Bergerak perlahan namun yang lincah mengikuti pria itu bagaikan bayangan.

Kemudian, pria tersebut membuka tas miliknya yang berisikan gepokan uang. Terlihat jelas sekali jika nominalnya tidak bisa dianggap kecil.

Pria itu mencium aroma uang itu dan tersenyum puas. "Aroma kekayaan."

Ketika merasa sesuatu yang dingin mengenai lehernya, pria itu lantas membeku di tempatnya. Ternyata gadis tadi yang mengikutinya meletakkan sebuah belati di leher pria itu.

"Siapa kau?" tanyanya dengan suara bergetar.

"Kau tidak mengenalku?" Gadis itu berdecak kesal. "Sayang sekali, padahal aku sangat terkenal. Tetapi baiklah, karena aku sangat baik hati aku akan memberitahumu namaku." bisik Gadis itu dengan suara yang membuat bulu kuduk pria itu merinding.

"Lady Fragrea! Ingat baik-baik."

Pria itu langsung membulatkan matanya, tubuhnya bergetar ketakutan. Tentu saja dia sangat mengenal nama yang familiar dikalangan anggota pemerintahan itu.

Seringkali menjadi perbincangan hangat, karena Gadis itu seringkali dianggap pahlawan sekaligus ancaman. Pahlawan karena dia seringkali memberantas orang-orang yang menjalankan pemerintahan dengan kotor.

Ancaman karena gadis itu hidup dengan aturannya sendiri tanpa perintah orang lain. Yang membuat beberapa orang tidak ingin berhadapan dengannya.

"Ap.. apa maumu?" tanya pria itu. dia tidak berani menggerakkan tubuhnya sedikit pun, karena jika bergerak sedikit saja maka belati itu akan menggores lehernya.

Lady menggerakan tangannya abstrak di punggung pria itu. Bukannya tergoda pria itu malah merasa itu bagaikan sentuhan maut. Benar-benar menakutkan!

"Mengambil nyawamu mungkin." ucapnya dengan enteng. Berkebalikan dengan pria itu yang merasa ajalnya semakin dekat.

"Ampuni aku! Aku akan memberikan apa saja jika kau melepaskanku." tawar pria itu memohon. Dirinya tentu saja masih ingin hidup.

"Tidak tertarik." balas Lady, dia memang selalu bermain main dulu sebelum memberikan kejutan untuk mangsanya.

Regret, In Game OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang