Chapter 14: Battle and Death Penalty

7.7K 721 7
                                    

Istana gempar ketika sebuah kabar panas berhasil membuat beberapa orang tidak percaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Istana gempar ketika sebuah kabar panas berhasil membuat beberapa orang tidak percaya.

Selir utama dan selir kedua melakukan konspirasi untuk menjebak ratu. Meracuni kedua selir terakhir dan melemparkan bukti palsu pada ratu.

Hansen sangat tidak menyangka jika kedua selirnya akan melakukan hal yang sangat jahat seperti itu. Pria itu memberikan hukuman mati kepada keduanya. Bukannya tidak peduli! Tapi peraturan tetaplah peraturan!

Karena mereka sungguh keterlaluan. Mengorbankan 3 orang hanya untuk rencana gila seperti itu. Kesalahan yang tidak bisa ditoleransi.

Tetua Afen dan Robert sungguh tidak percaya Jika putri mereka melakukan hal yang seperti itu. Kedua pria itu melakukan pembelaan penuh pada Hansen.

Mengatakan apa saja yang telah dikorbankan oleh kedua Putri mereka untuk kerajaan ini. Tetapi karena seorang warrior memberikan kesaksian penuh dengan sebuah lencana milik Maria dan Fiona.

Kedua tetua itu lantas bungkam. Mereka tidak mengerti mengapa kedua Putri mereka melakukan hal yang sangat ceroboh. Bukan hanya kematian mereka juga berhasil membuat nama keluarga tercoreng.

Disisi lain, di saat semua orang sibuk berdebat dan dilingkupi suasana panas. Iris malah berendam di kolam pemandian hangat setelah dijemput oleh Fea dari penjara.

Beruntung penjara yang ditempatinya tidak kotor dan jelek. Mainkan sebuah penjara yang elit bersih dan rapi. Harus Iris akui jika suaminya itu sedikit perhatian. Eits.. tidak boleh baper!

"Fea Aku ingin dipijat."

Fea tersenyum senang dan langsung mengambil posisi. "Tentu saja, Queen."

Gadis itu sangat lega mengetahui jika majikannya dibebaskan. Tidak sia-sia dia mengantarkan pakaian aneh milik Iris ke penjara secara diam-diam. Ternyata ratunya itu sudah memiliki rencana yang hebat.

Fea semakin kagum dan mengidolakannya. Berharap suatu saat nanti dirinya juga bisa secerdas dan sehebat Iris.

*******

Iris tersenyum melihat keadaan Alena dan Areta yang sudah mulai membaik. Kedua Wanita itu sudah sadar hanya saja tubuh mereka masih lemas.

"Awas kau gadis dari rakyat jelata. Aku akan membunuhmu!" Fiona berteriak histeris dan berlari ke arah Iris. Wanita itu baru saja terlepas dari warrior yang mencoba untuk menahannya.

Maria memegang sebuah pedang yang diambil dari seorang warrior. Wanita itu juga berlari menghampiri Iris dengan wajah membunuh. Menatap bengis!

"Mati kau Gadis sialan!"

Iris menghindari serangan keduanya. Ternyata di detik-detik kematian pun mereka masih sangat merepotkan pikirnya. Gadis itu melakukan perlawanan dengan tangan kosong. Meresahkan!

Regret, In Game OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang