Iris Belovante seorang gadis vampir yang memilih tinggal di dunia manusia. Menjadi mata-mata adalah hal yang selama ini dia inginkan. Agen! itulah pekerjaannya saat ini. Dia adalah agen profesional yang telah banyak membantu permasalahan di belakang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Regil mengatakan semua yang di ketahuinya kepada Iris mengenai hulu sungai. Pria itu berkata jika ada vampir yang bekerja sama dengan ilmuwan di dunia manusia.
Vampir dan ilmuwan itu ingin sekali bisa mengendalikan vampir lainnya. Tetapi saat ini keduannya belum menemukan hasil. Karena mereka hanya menggunakan obat-obatan dan bahan kimia.
Sungguh bodoh! Menurut Regil jika mereka ingin mengendalikan vampir. Mereka harus mempelajari mantra kuat dan beberapa bahan langka. Karena keberadaan keduanya tidak mengancam jadi Regil tidak memperdulikan mereka.
Tetapi saat ini Iris harus mengurus orang-orang itu. Karena keberadaan mereka mengancam nyawa anak-anak di desa vampir campuran.
Pagi harinya Regil dan Elgo membawa Iris ke tempat ilmuwan dan vampir gila itu. Mereka bersembunyi di atas pohon karena di bawah tanah ada banyak ranjau. Ilmuwan itu melindungi dirinya sendiri dengan eksperimen yang dia buat.
Mungkin karena dia sadar jika hidup di wilayah vampir sama halnya dengan bunuh diri. Namun sampai saat ini keduanya tidak menampakan diri. Tetapi Iris bisa melihat jelas jika pembuangan dari bangunan ilmuwan itu mengarah ke sungai.
Pantas saja airnya bau obat-obatan dan bahan kimia. Ada manusia yang tidak bertanggung jawab rupanya di sini pikir Iris geram. Tidak di dunia manusia ataupun di dunia vampir. Manusia sampah tetap meresahkan.
"Jadi apa yang harus kita lakukan, Queen?" tanya Regil. Pria itu akhirnya tahu jika Iris adalah ratunya sendiri. Karena pria itu juga pernah beberapa kali mendengar cerita tentang Iris.
"Aku akan menyusup masuk." putus Iris dengan mata tidak teralihkan sedikitpun dari bangunan itu.
"Sendiri?" kaget Elgo. "Tetapi itu sangat berbahaya, Queen."
Iris menengok ke arahnya dan tersenyum miring. "Kau meremehkanku?"
Elgo terbelak kaget, sontak pria itu menggelengkan kepalanya. "Tidak, Queen. Kau lebih kuat dari yang aku tahu." Dalam hati dirinya meringis. Jika salah jawab mungkin nyawanya bisa melayang.
Iris mengalihkan pandangannya pada Regil. Seraya berkata dengan tegas. "Jika aku tidak kembali dam 15 menit. Kalian harus mengabarkan ini pada King. Katakan aku mati terhormat untuk rakyatku."
Perkataan gadis itu berhasil membuat kedua anak buahnya itu cengo. Mereka tidak mengerti kenapa Iris berbicara aneh seperti itu. Sedangkan Iris tertawa dalam hati.
Tentu saja Aku tidak akan mati dengan mudah. Batinnya sinis.
*********
Baik Regil maupun Elgo tercengang melihat bagaimana Iris masuk ke dalam bangunan itu. Mereka takjub melihat gadis itu melewati ranjau dan jebakan lain dengan sangat mudah dan lincah.
Sekarang mereka yakin jika Iris bukan hanya sebatas ratu. Melainkan seorang gadis yang sudah sangat terlatih. Yang sudah terbiasa dengan hal yang membahayakan nyawa.