Chapter 20: Iris Runaway

7.2K 670 4
                                    

Iris berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak jatuh cinta pada Hansen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iris berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak jatuh cinta pada Hansen. Tetapi entah kenapa ketika dirinya mendengar percakapan Della dan Selena. Hatinya berdenyut sakit!

Mesin penghasil anak? Suami durhaka itu hanya menjadikanku alat pikir Iris sinis. Jadi untuk apa aku bertahan di sini bersama orang-orang bodoh ini. Aku merasa ikut bodoh!

"Apa yang sedang Queen lakukan?" tanya Fea bingung melihat Iris menyiapkan sebuah tas. Majikannya itu memasukkan beberapa pakaian aneh yang baru dilihat oleh Fea.

"Aku akan pergi malam ini."

"Pergi? Maksud Queen..."

"Kau tahu maksudku, Fea. Aku sudah bosan mendekam di penjara ini." Iris melepaskan aksesoris rambutnya dan mengikatnya menjadi satu.

Hap

Iris tersentak ketika Fea memegang tangannya. Gadis itu berlutut dan menatap Iris dengan mata berkaca-kaca."Jangan pergi, Queen!"

"Jika Kau pergi siapa yang akan menjadi tuanku. Aku tidak ingin selir yang menjadi tuanku. Lagi pula banyak orang yang mengharapkanmu untuk tetap tinggal di sini. Istana lebih hangat sejak kedatanganmu." Air mata Fea berjatuhan, gadis itu menangis dengan rengekan seperti anak kecil.

"Fea." Iris mencoba melepaskan jari-jari tangan Fea di tangannya.

Gadis itu menggelengkan kepalanya. "Aku tidak akan melepaskanmu. Aku tidak akan membiarkanmu pergi."

Sorot mata Iris meneduh, gadis itu ikut berlutut di hadapan Fea. "Kau gadis yang kuat. Jangan keluarkan air matamu hanya karena masalah yang sepele." tangan terulur menghapus air mata Fea yang berjatuhan di pipi gadis itu.

"Apa kau tidak mencintai King sedikitpun, Queen?" tanya Fea sedih. "Sekuat apapun kau menolak. Kau tidak akan bisa menampik perasaan yang mulai tumbuh."

Tangan Iris berhenti bergerak. "Tidak!" jawabnya tegas.

"Bohong! Bibirmu bisa berkata seperti itu tapi hatimu tidak." pekik Fea tidak percaya. Meskipun samar Gadis itu pernah melihat tatapan cemburu Iris ketika Hansen sedang berduaan dengan selir lain.

Namun Iris selalu mencoba menampiknya. Fea tidak mungkin salah menilai.

Iris tersenyum tipis dan menghembuskan nafas cukup panjang. "Aku tetap akan pergi."

*********

Iris berdecak puas ketika dirinya berhasil lolos dari kejaran para warrior. Tenyata Hansen meletakkan warrior yang cukup cerdik diluar. Gadis itu sampai kesulitan dibuatnya.

Regret, In Game OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang