Chapter 6: Play The Role Well

9.6K 782 1
                                    

Iris tidak bisa tidur sampai pagi datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iris tidak bisa tidur sampai pagi datang. Gadis itu takut jika tiba-tiba Hansen menyelinap masuk ke kamarnya saat dirinya tertidur.

Meskipun kamarnya sudah dikunci dan jendela semua tertutup rapat. Tetap saja Iris tidak bisa tidur dengan tenang.

Gadis itu tidak bisa meremehkan status pria itu yang merupakan seorang raja. Kekuatan yang berada di atas Iris. Jika Gadis itu menantang pria yang berstatus suaminya itu mungkin dirinya akan mati.

Suami? Ya, saat Iris tidak sadar pria itu mengikatnya dalam upacara pernikahan secara sepihak. Benar-benar licik!

Seharusnya pernikahan itu tidak sah karena tidak disetujui oleh kedua belah pihak. Untuk itulah mengapa tiba-tiba Iris bisa menjadi seorang ratu. Padahal biasanya posisi ratu harus dilakukan sebuah pelantikan terlebih dahulu.

Karena Hansen sendiri yang mengatakan jika Iris adalah matenya, yang secara tidak langsung Gadis itu akan menjadi ratunya.

Iris mengetahui itu semua dari Diya. Wanita paruh baya itu memberitahukan semua yang ingin Iris ketahui. Termasuk semua nama selir suami tidak diakuinya itu.

"Ah, mataku jadi terlihat seperti panda." Iris menyentuh kantung matanya yang sedikit menghitam. Gadis itu menatap bayangan dirinya di cermin.

Padahal seharusnya Vampir itu tidak memiliki mata panda. Iris sedikit berlebihan jika menyangkut wajahnya. Karena menurutnya wajah itu merupakan aset utama bagi seorang wanita.

"Selamat pagi! Anda sudah bangun, Queen?"

Fea, gadis yang diperintahkan oleh Hansen untuk menjadi pelayan pribadi Iris. Dia memilih maid yang paling setia dan paling cerdas untuk menjadi pelayan pribadi Iris. Tanpa Gadis itu ketahui.

"Kau tidak lihat jika aku sudah berkaca seperti ini!" ketus Iris dengan wajah masam.

Fea tersenyum kecil, Gadis itu tidak tersinggung dengan sifat Iris yang tidak terlalu bersahabat. Fea mengerti perasaan Iris, siapa yang tidak kaget ketika dirinya bangun dia tiba-tiba menjadi seorang ratu di sebuah istana besar.

"Saya sudah menyiapkan anda air hangat untuk mandi. Beberapa maid akan membawakan pakaian, yang nanti akan anda pakai untuk sarapan bersama King dan para selir." jelas Fea.

Iris hanya terfokus pada air hangat yang disebutkan Fea. Gadis itu sangat suka jika berendam menggunakan air hangat. Karena menurutnya air hangat bisa menjadi salah satu tempat pelarian untuk membuat stresnya menghilang.

"Apa warna yang tidak disukai, king?"

Fea mengerutkan keningnya bingung. Meskipun sedikit aneh gadis itu tetap menjawab pertanyaan Iris. "Warna kuning dan hijau."

Sebuah senyum misterius tersungging di bibir Iris. Tersusun sebuah ide luar biasa di pikirannya.

"Bawakan aku gaun warna kuning dan hijau! Aku akan menggunakannya."

Regret, In Game OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang