Chapter 28: Deepen Role

7.1K 639 9
                                        

Suasana tegang untuk Fea masih berlanjut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana tegang untuk Fea masih berlanjut. Gadis itu mencoba untuk berpindah tetapi Iris mengikutinya berpindah.

Jadi tatapan tajam Hansen juga masih mengikutinya. Ini lebih sudah lebih dari 10 menit mereka seperti ini.

"Queen!" Fea mengeluarkan suara sedih. Dia tidak bisa menatap Gadis itu memelas karena berada di belakangnya. Oh! Bisakah Fea keluar dari situasi ini?

Iris menggelengkan kepalanya dengan wajah merenggut kesal. "Usir dia terlebih dahulu."

"Kau yang harus melepaskannya, Queen." ucap Hansen gemas. Kenapa gadis itu malah mengajaknya main petak umpet.

"Tidak mau. Nanti kau memelukku, aku tidak ingin sampai masuk angin." ucap Iris yang membuat Hansen menyeritkan keningnya.

Sedangkan Fea tidak mengerti dan tidak mau ikut campur. Dasar pasangan aneh pikirnya.

"Kau vampir, Queen. Tidak mungkin masuk angin." Hansen heran dengan Iris. Gadis itu bodoh atau polos? Perbedaan yang beda tipis.

Iris mengerjakan matanya kaget. "Oh... Benarkah?" Sepertinya dia terbawa efek dari dunia manusia. "Tapi tetap saja tubuhmu basah." ucapnya tidak mau kalah.

Hansen berdecak kesal. "Mandikan aku!" titahnya yang membuat mata Iris membulat sempurna. Wajah gadis itu merona samar. Err.. ucapan suami durhakanya itu seakan panggilan lain.

"Ka... Kau memiliki pelayan sendiri.  Kenapa harus aku? Kau bukan bayi besar." kilah Iris.

"Kau berjanji untuk menjadi ratu yang baik. Jadi kau harus memulainya dengan melayaniku." ucap Hansen mengingatkan perjanjiannya dengan Iris. Lantas membuat gadis itu mengumpat kesal.

Senjata makan tuan ini namanya. Batinnya kesal.

"Itu tidak termasuk." tolak Iris dengan samar. "Aku hanya akan menjadi ratu yang baik untuk rakyat. Bukan untuk melayanimu, kau memiliki banyak istri. Suruh saja mereka!" ketus Iris di akhir kalimatnya.

Hansen menggeram kesal. Pria itu dengan cepat berpindah ke belakang Iris dan menggendongnya ala bridal style. Dia kesal karena gadis itu selalu membalikkan perkataannya.

"Kau curang!" jerit Iris ketika mereka memasuki kamar mandi.

Meninggalkan Fea yang bernafas lega karena terlepas dari suasana tegang. Dia berjanji tidak akan berada di kamar majikannya. Jika rajanya itu juga berada di sana.

*******

Heidi meletakkan bunga yang di bawahnya di atas makam Erika. Kepergian saudarinya itu terlalu mendadak.

Wanita itu bahkan tidak sempat mengucapkan selamat tinggal. Mereka hanya orang asing yang bertemu dengan status selir raja. Tetapi kenangan kebersamaan mereka sangat banyak.

Regret, In Game OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang