Chapter 17: Bloody Drama

7.6K 666 6
                                    

"Bagaimana?" tanya Brina penasaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana?" tanya Brina penasaran. Dia sangat menanti hasil dari anak buahnya itu.

"Maaf nyonya! Gadis itu tidak berada di tempatnya." Pria itu menundukkan kepalanya.

Brina berdecak kesal dan mengepalkan tangannya. "Kali ini kau lolos Iris. Tetapi lihat saja nanti aku akan menjadikanmu pelayan pribadiku."

"Apa yang harus saya lakukan setelah ini nyonya?"

"Menjadi targetku!"

"Siapa kau?" tanya Brina melihat Iris heran.

Tentu saja wanita itu tidak akan mengenali Iris karena iris menggunakan masker hitam. Iris juga sedikit memberatkan suaranya.


Pria yang berpakaian hitam itu memasang tubuh di hadapan Brina. Menatap Iris tajam dan tersenyum remeh. "Kau mengantarkan nyawamu, heh?"

"Aku tidak menyangka kau begitu jahat. Padahal Queen tidak pernah memulai pertengkaran denganmu." ucap Iris dengan nada sedih yang dramatis pada Brina.

Brina mengepalkan tangannya. Wanita itu jelas tidak terima dengan perkataan yang dilontarkan Iris. "Dia merebut suamiku. Dia pantas mendapatkan balasan. Kau tidak perlu ikut campur!"

"Suami? Bukankah King memiliki banyak selir. Kenapa tidak kau melenyapkan mereka?"

"Itu bukan urusanmu. Bunuh dia!" titah Brina.

Iris langsung mengambil dua belati yang berada di punggungnya. Sudah lama dirinya tidak bergerak. Otot-otot yang perlu dilemaskan.

"Maju!"

Brina melipat tangan di depan dada dan menonton pertarungan Iris bersama anak buahnya. Dia tidak perlu bergerak karena anak buahnya adalah orang yang terlatih. Jadi dia yakin anak buahnya bisa membunuh wanita tidak jelas itu.

Iris menggigit belati yang berada di tangan kirinya. Gadis itu melayangkan tusukan sekaligus tendangan. Pria itu menggeram kesal karena iris melayangkan dua serangan sekaligus dari sisi yang berbeda. Sial! Aku terpojok pikir pria itu kesal.

Pria itu berusaha semaksimal mungkin untuk menghindar. Dia menghela nafas lega yang ketika hanya punggungnya tergores. Tetapi pria itu tidak menyangka jika Iris menggunakan belati yang digigit olehnya untuk memberikan serangan ketiga.

Cleb

"Arrrgh!"

"Sayangnya sekali! Kau masih berada di bawahku." ucap Iris mencabut belati yang menancap di pinggang pria itu.

"Bodoh! Masa begitu saja kau kalah darinya. Cepat kalahkan dia!" geram Brina memaki anak buahnya itu. Dalam hati wanita itu ketar-ketir melihat Iris lebih unggul daripada anak buahnya. jangan sampai wanita tidak jelas ini mengajarkan rencanaku pikirnya.

Regret, In Game OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang