True Love

2.1K 59 1
                                    

Sepasang tangan itu memegang gagang pintu dengan kuat dan gemetar, di susul dengan butiran air mata yang mulai turun membentuk aliran sungai kecil di pipi Aluna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepasang tangan itu memegang gagang pintu dengan kuat dan gemetar, di susul dengan butiran air mata yang mulai turun membentuk aliran sungai kecil di pipi Aluna.

Tawa penuh kebahagiaan dan pujian terdengar di balik pintu yang kini berada di depan Aluna. Gadis itu hanya bisa menatap nanar kertas ujian miliknya, yang memiliki nilai cukup jauh jika dibandingkan dengan milik saudarinya.

Kedua orang tua mereka selalu senang dengan hasil ujian, ataupun nilai Alena dalam berbagai hal, itu karena kakak kembarannya itu memiliki bakat yang tidak bisa dimiliki olehnya.

Mereka sepasang saudara kembar namun entah kenapa Alena bagaikan langit sedangkan dirinya bagaikan bumi. Baik nilai akademi maupun nilai umum, Aluna selalu memiliki nilai yang lebih rendah. Padahal dirinya selalu berusaha belajar dengan tekun, tetapi hasil selalu tidak sesuai dengan keinginannya.

Setiap kali Aluna memperlihatkan kertas ujian miliknya kepada orang tua mereka, pasti akan berakhir dengan kalimat cemoohan yang menyakitkan.

"Apa kau tidak belajar? Kenapa nilaimu sangat buruk sekali."

"Lihatlah kakakmu yang selalu memiliki nilai yang memuaskan, belajarlah sepertinya! Agar kau tidak menjadi orang yang tidak berguna nantinya."

"Kapasitas otakmu sangat minim, mau bagaimanapun kau belajar sepertinya tidak akan berguna."

Sudah terlalu sering hatinya terluka, karena kasih sayang orang tua yang terasa begitu tidak adil. Meskipun dirinya terbilang orang yang bodoh tapi Aluna masih putri mereka.

Aluna lelah!

"Aluna!"

Terdengar teriakan keras yang membuat Aluna langsung menghapus air matanya dan menyembunyikan kertas ujian miliknya.

"Kemana anak bodoh itu?"

"Mungkin dia bersembunyi karena takut menunjukkan nilainya." Alena dengan sengaja mengatakan itu. Gadis itu tersenyum miring sembari menatap ke arah pintu yang tertutup. Dia sudah tahu jika Aluna berada di sana.

"Aku disini!" Aluna berjalan memasuki ruang tamu. Gadis itu sedikit menunduk, dengan wajah yang terlihat jelas jika dirinya gugup.

"Mana kertas ujianmu?" Sang ibu mengulurkan tangannya kepada Aluna. Wajahnya sangat tidak bersahabat dan terlihat seram, sangat berbanding sekali ketika menatap Alena.

Dengan ragu Aluna memberikan kertas ujiannya kepada sang ibu. Sebenarnya dia tidak ingin kertas ujiannya dilihat, karena sudah pasti berakhir akan sama.

Kedua orang tua gadis kembar itu melihat nilai ujian Aluna, mereka terlihat murka. Sang ibu langsung melemparkan kertas ujian itu ke wajah Aluna, yang membuat gadis itu langsung menutup matanya.

"Sebenarnya untuk apa kami membesarkanmu Aluna?" bentak sang ibu marah.

"Apakah kau tidak belajar? Kau membuat nama baik kami tercoreng." Kali ini sang ayah ikut angkat suara dengan wajah kecewa.

Alena meletakkan kedua tangannya di depan dada, dengan wajah angkuhnya gadis itu tersenyum sinis. Pertunjukan seperti ini sudah menjadi makanannya sehari-hari.

Aluna sudah bagaikan pembantu di rumah mereka, gadis itu selalu bangun pagi dan memasak untuk keluarga, mencuci pakaian dan membereskan rumah.

Makanan kurang enak akan berakhir dengan ceramah panjang dari ibu mereka, pakaian tidak bersih dan rumah yang berantakan akan berakhir dengan hukuman tidur di gudang.

Itu sudah menjadi hal yang biasa selama 5 tahun terakhir ini, setelah orang tua mereka mengetahui ramalan takdir kedua Putri mereka.

Dimana Alena memiliki takdir burung phoenix, yang tentunya itu takdir paling langka dan sangat istimewa.

Sedangkan Aluna mendapatkan takdir naga sungai, dimana konon yang mendapatkan takdir ini akan selalu mendapatkan terjangan dalam hidupnya. Seperti halnya sungai yang selalu memiliki banyak bebatuan.

Ini cerita baru aku setelah beberapa bulan ini off...

Belum banyak yang dipublish tapi semoga kalian suka..

Semakin banyak dukungan akan semakin sering update...

Ingat buat kalian yang nggak mau ketinggalan notifikasi jangan lupa follow...

Regret, In Game OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang