S2 Chapter 11: The Necessary First Night

4.8K 441 14
                                    

Iris memang sedikit malu mengingat ini adalah malam pertama dia dan Hansen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iris memang sedikit malu mengingat ini adalah malam pertama dia dan Hansen. Ah tidak, ini malam pertamanya seorang saja. Pria yang kini berstatus suaminya itu sudah sering merasakan malam pertama.

Mengingat saja membuat Iris menjadi malas. Akan lebih baik jika tidur di kasur dan empuk dengan ketenangan malam ini. Hari ini cukup melelahkan dan menguras emosi.

Setelah berendam beberapa menit Iris menggunakan sebuah lingerie tipis. Masa bodoh jika suaminya itu tergoda. Salah sendiri di lemari pakaian suaminya itu tidak ada pakaian wanita biasa kecuali pakaian haram ini. Entah ke mana pakaiannya?

Mungkin Hansen memang sengaja belum memindahkannya. Ingatkan Iris untuk mengambil pakaiannya di kamar sebelumnya nanti.

"Untung aku vampir. Jadi tidak merasa kedinginan hanya karena pakaian ini." gumamnya melihat penampilannya sendiri di depan cermin.

Terdengar suara langkah kaki memasuki kamar. Iris dengan cueknya keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit kepala. Gadis itu habis keramas karena merasa kepalanya sangat lengket.

Iris berjalan menuju meja rias yang beberapa hari lalu dipasang di kamar Hansen. Tetapi Hansen lebih dulu menarik tangan Iria sehingga Gadis itu jatuh di atas pangkuannya. Pria itu melingkarkan tangannya di pinggang ramping Iris.

Meletakkan dagunya di bahu Gadis itu yang setengah terbuka. "Sepertinya kau sudah siap." bisik Hansen dengan suara serak dan nada rendah. Pria itu meneguk ludahnya kasar ketika kulitnya bergesekan dengan kulit milik Iris yang begitu halus. Belum apa-apa dirinya sudah terangsang!

Apalagi Gadis itu hanya menggunakan pakaian tipis yang sangat menerawang. Hansen bisa melihat dengan jelas dalaman Gadis itu yang berwarna hitam. Iris terlihat sengaja berniat menggodanya!

Gadis itu mengumpati jantungnya yang mulai berdetak kencang. Murahan sekali Kau jantung padahal hanya begini saja pikirnya sebal. Iris berusaha menetralkan wajahnya agar tidak terlihat gugup.

"Siap apa?" tanya Iris pura-pura polos. Gadis itu baru sadar jika Hansen hanya menggunakan kimono. Pria itu mandi di mana?

Hansen menuntun tangan Iris untuk melingkar di lehernya. Membuat Gadis itu berbalik menghadapnya. Membuat tubuh keduanya menempel tanpa celah. Wajah Iris menegang dengan perasaan takut jika Hansen mendengar detak jantungnya.

Tetapi kemudian kening Gadis itu menyerit ketika mendengar suara detak jantung Hansen sama seperti miliknya. Apa dia juga berdebar-debar di dekatku pikir Iris merasa lucu.

Cup

Seluruh tubuh Iris meremang ketika Hansen dengan sengaja mencium belahan dadanya yang sedikit terbuka. Pria itu berhasil membuat Iris lemas padahal belum melakukan apapun. Sial, jika begini aku bisa kalah sebelum berjuang maki Iris dalam hati.

Gadis itu kemudian tersenyum misterius. Tangannya bergerak membelai leher hingga dada Hansen. Sontak perlakuannya membuat Hansen menyeritkan keningnya. Menunggu apa yang akan dilakukan oleh istri yang sangat di domba itu.

Regret, In Game OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang