Chapter 8: Sneak a Plan

8.5K 717 0
                                    

Hansen mendatangi kamar Iris pada tengah malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hansen mendatangi kamar Iris pada tengah malam. Sebab jika dirinya datang pada malam biasa, gadis itu pasti tidak akan menerima kehadirannya.

Namun Hansen tidak dapat menemukan keberadaan Iris. Pria itu malah menemukan genangan darah yang berceceran dimana-mana. Lantas membuat jantungnya berdetak kencang, memikirkan kemungkinan yang terjadi yang baru saja terjadi di kamar itu.

Ini bukan darah miliknya, lalu ini darah siapa pikir Hansen bingung. Dia tahu aroma darah Iris, karena saat menemukan gadis itu Hansen mencium aroma darah yang begitu manis.

Hansen bahkan sempat merasakan darah Iris karena dirinya tergoda. Darah gadis itu membuatnya candu dan lebih bertenaga dari sebelumnya. Efek ikatan mate memang benar-benar sangat berpengaruh.

Pria itu langsung membalikkan tubuhnya ketika mendengar suara pintu terbuka. Menampakkan Iris yang baru saja menyelesaikan ritual mandinya.

Sebelumnya tubuh gadis itu begitu lengket dan terkena cipratan darah. Jadi dirinya memutuskan untuk mandi. Kini Iris mematung melihat ke hadiran Hansen di kamarnya.

Kenapa aku tidak bisa menyadari pikir Iris heran. Padahal biasanya Iris akan mudah mengetahui orang yang masuk ke wilayahnya.

Iris menyadari satu hal ketika tatapan Hansen mulai. Pria itu menatap tubuhnya dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas.

Brak

"MESUM!"

Hansen hanya menggelengkan kepalanya heran melihat tingkah Iris. Padahal jika istrinya yang lain mungkin malah mendekatinya. Ketika hanya menggunakan selembar handuk yang menutupi tubuh mereka.

Tetapi Iris malah berteriak histeris seperti gadis yang akan diperkosa. Meskipun harus Hansen akui jika saat ini sesuatu menegang di bawah sana.

Sial! Kulit halusnya terbayang di pikiranku.

**********

Iris baru sadar jika ada tempat semenarik ini di istana. Ruangan eksekusi milik Hansen yang berhasil membuat Iris jatuh cinta.

Tempat itu bergema jadi ketika ada suara menjeritan pasti terdengar luar biasa. Membayangkan mangsanya menjerit kesakitan dan memohon ampun ditempat seperti ini pasti akan sangat menyenangkan.

"Kau tidak boleh masuk ke ruangan ini!" ucap Hansen menghalangi iris untuk masuk dengan tubuhnya.

Gadis itu melayangkan tatapan kesal pada Hansen. "Kenapa? Aku juga memiliki hak untuk tahu apa saja yang ada di istana ini."

Hansen mengangkat sebelah alisnya kemudian mendekatkan wajahnya pada Iris. Lantas Gadis itu memundurkan wajahnya.

"Kecuali tempat ini."

Regret, In Game OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang